"Jadi nanti ruang bersama Merah Putih itu, kami ingin mempunyai satu data tentang perempuan dan anak. Jadi bagaimana perempuan di desa itu, kemudian bagaimana kondisi anak-anak di desa itu.
Dan ini harus kolaborasi dengan hampir semua kementerian dan lembaga. Jadi ruang bersama merah putih ini bukan event, tetapi ini adalah sebuah gerakan. Bagaimana kita menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap sesamanya," papar dia.
Lebih lanjut dia juga menyinggung soal kasus kekerasan seksual hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang kian marak belakangan ini.
Arifah menyebut kalau dua kasus itu menjamur karena masyarakat dan lingkungan ternyata diam dan tidak bereaksi. Makanya ruang bersama Merah Putih itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga.
"Maka ruang bersama merah putih ini bagaimana kita membangun empati, membangun gerakan, masyarakatlah yang bergerak. Bukan kami dari kementerian yang terus harus hadir. Tetapi bagaimana kita menggerakkan masyarakat di desa tersebut untuk saling menguatkan. Sehingga kejadian-kejadian negatif, sekecil apapun, sudah bisa kita antisipasi sejak dini. Jadi kita kolaborasi ini sangat penting sekali," tandasnya.