Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi momen saat Jokowi menjadi juru kampanye (jurkam) pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. Menurut Rocky Gerung, Jokowi terlihat seperti politisi dan bukan negarawan.
Sebagai informasi, Jokowi turun menyapa warga didampingi Paslon 02, Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Mereka terekam membagikan kaos dengan menaiki mobil Jeep terbuka di Blora, Jawa Tengah, pada Minggu (17/11/2024).
Akun @AnKiiim_ mengunggah ulang video Jokowi saat menjadi jurkam serta pendapat Rocky Gerung di sampingnya. "Cengengesan nggak punya rasa malu, selalu melempar barang untuk rakyat," tulis AnKiiim_.
Postingan video yang dibagikan viral setelah ditonton ratusan ribu kali dan mendapat 3.600 repost. Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa Jokowi menjadi jurkam termasuk bagian dari kerusakan etika politik.
Baca Juga: Jawab Ide Dharma Pongrekun, Rano Karno 'Angkat Tangan' Jika Rumput Laut Jadi Bahan Bakar
"Jadi fenomena Jokowi ikut serta di dalam politik itu bukan sekadar diterangkan sebagai hak seseorang yang bukan lagi presiden untuk menjagokan pilihannya. Tapi ini bagian dari kerusakan etika politik. Saya tahu ini pasti banyak protes 'kenapa sih, bukan kah Jokowi sudah tak jadi presiden jadi nggak ada hubungannya dengan dukungan dia kepada seseorang'. Yang harus kita lihat dimensi etisnya tuh. Tidak terjadi upaya untuk menyehatkan demokrasi," ucap Rocky Gerung (RG).
Dosen yang pernah mengajar selama 15 tahun di Universitas Indonesia itu menjelaskan, negeri ini butuh guru bangsa dan pemikir. Ia mencurigai bahwa manuver Jokowi bertujuan untuk melanggengkan dinasti politik pada 2029 mendatang. Menurut RG, Jokowi hanya politisi dan bukan negarawan apabila menjadi jurkam setelah lengser.
"Fasilitas yang dipakai Jokowi dia pergunakan bahkan setelah dia tidak secara legal lagi punya kekuasaan untuk memastikan dia melihat dinastinya di 2029, hanya itu. Apakah boleh? Ya boleh aja. Tetapi sekali lagi prinsip yang ingin kita kemukakan, kita memerlukan banyak tokoh yang harusnya menjadi guru bangsa, pandito, pemikir. Nah itu tidak terjadi. Setelah berhenti jadi presiden, Jokowi justru jadi politisi, bukan negarawan. Kapasitas Pak Jokowi makin terlihat tak bermutu," jelas RG menambahkan. Video viral pendapat Rocky Gerung ini memperoleh beragam komentar dari netizen.
"Sekali sekali lemparin balik lah. Kan dia bukan presiden dan bukan pejabat, dia rakyat biasa kok," cuit @S**vy*ra*er6.
"Setuju sama Bung Rocky. Padahal katanya kemarin jadi Sekjen PBB, lah malah jurkam," balas @we**i*ila.
Baca Juga: Sadbor sebagai Duta Anti Judi Online: Paradoks Makna Pemberian Gelar
"Udah lengser nggak ada tobatnya nih Mulyono," kata @ch**u*a.
"Padahal Pak Jokowi sudah nggak menjabat, masih aja ada yang sakit hati sampai sekarang," komentar @Sy**R*n23.