Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru-baru ini membuat kehebohan usai bertemu dengan pasangan calon nomor urut 3 Pilkada Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno.
Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung (RG) mengungkap alasan mengapa Anies mendukung Pramono Anung.
Berdasarkan tebakan RG, Anies memang meminati PDIP dibanding PKS. Rocky Gerung berpendapat bahwa Anies Baswedan mencoba bermain politik inklusif dengan merapat ke kubu Pramono Anung-Rano Karno.
Sebagai informasi, Anies mengunggah foto bersama Pramono Anung pada Sabtu (16/11/2024). "Pagi ini, menyongsong terbitnya matahari, ngobrol soal kota Jakarta dan masa depannya dengan Mas Pramono Anung dan Bang Rano Karno di rumah," tulis Anies Baswedan melalui akun Instagram.
Baca Juga: Debat Panas! Ridwan Kamil vs Pramono Anung Soal Program Rumah 4 Lantai Anies
Di sisi lain, Pramono Anung juga mengunggah foto saat ia tertawa bersama Anies. "Baru saja menemukan salah satu kopi favorit terbaru saya di Jakarta.
Kopi buatan Bu Fery Haryati di Rumah Mas Anies Baswedan. Matur Nuwun sanget ya untuk kopi dan obrolan yang bermutu tentang Jakarta di pagi hari ini," ucap Pramono Anung.
Akun X @CakKhum mengunggah potongan video dari akun podcast @tokohbicara mengenai Rocky Gerung. Pendapat RG soal Anies viral di media sosial usai memperoleh 390 repost dan 1.800 tanda suka.
Rocky Gerung menyoroti bahwa Ridwan Kamil terekam kamera 'tidak disapa' masyarakat Jakarta. "PDIP atau Pramono Anung dan Rano Karno lebih diminati oleh Anies ketimbang PKS. Jadi kita mau lihat itu sebetulnya, apa yang menyebabkan Anies pada akhirnya, memberi kepastian bahwa suara dia itu atau yang disebut Anak Abah ini akan mampir ke Rano Karno dan Pramono Anung. Kan berkali-kali kita lihat Ridwan Kamil mondar-mandir di Jakarta ini nggak ada yang sapa kan. Itu intinya tuh," kata Rocky Gerung.
Intelektual politik yang pernah mengajar selama 15 tahun di Universitas Indonesia ini menjelaskan, Ridwan Kamil semacam tukar tambah politik. Dengan mendukung Pramono Anung, RG berpadangan bahwa kartu Anies dapat dihidupkan melalui PDIP.
Baca Juga: Sengit! Tiga Cagub Saling Adu Gagasan di Debat Final Pilkada Jakarta 2024
"Jadi Anies mungkin berpikir pragmatis, bahwa buat apa mendukung Ridwan Kamil yang dari awal sebetulnya dipaksakan hanya untuk tukar tambah politik dan membiarkan Jawa Barat itu dimenangkan oleh partai atau calon yang lain. Atau mungkin ada ambisi RK untuk masuk ke Jakarta supaya gampang lompat ke 2029. Saya tetap menganggap potensi Anies dihidupkan kembali kartunya hanya mungkin terjadi kalau ada partai yang secara inklusif memasukkan Anies ke dalam wilayah yang lebih sekuler," ucap RG menambahkan.
Rocky Gerung turut membahas adanya politik inklusif yang akan diterapkan oleh Anies Baswedan. "Saya mulai dengan istilah yang mungkin kontroversial. Anies selama ini dikesankan hanya diasuh oleh kalangan Muslim Politik. Dan Anies tahu bahwa itu tidak cukup untuk jadi pemimpin nasional. Jadi Anies memberi sinyal bahwa dia bisa juga berpolitik bukan secara eksklusif tapi inklusif," jelas RG.
Ia lebih setuju apabila Ridwan Kamil menyatakan bukan bagian dari KIM Plus melainkan KIM Minus. Menurut Rocky Gerung, Minus yang dimaksud adalah 'Minus Jokowi' dan 'Minus Gibran'.