PPN Naik 12 Persen, Netizen Ramai-ramai Ajak Boikot Pemerintah Lewat Frugal Living

Sabtu, 16 November 2024 | 10:28 WIB
PPN Naik 12 Persen, Netizen Ramai-ramai Ajak Boikot Pemerintah Lewat Frugal Living
Logo Pajak. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengumuman kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen menjadi salah satu topik hangat yang dibicarakan warganet di platform X. Kenaikan yang berlaku mulai awal Januari 2025 tersebut dinilai akan semakin mencekik masyarakat.

Hal ini terbukti dengan kata kunci PPN 12% yang menduduki Trending Topic X Indonesia dengan jumlah cuitan sebanyak lebih dari 10.300 tweet. Saat ditelusuri, mayoritas warganet mengeluh dan mempertanyakan keputusan pemerintah terkait kenaikan PPN tersebut.

Namun, sejumlah warganet mengusulkan untuk melakukan boikot kepada pemerintah dengan cara melakukan penghematan dan irit dalam pengeluaran, termasuk membeli barang. Tren gaya hidup tersebut juga dikenal sebagai frugal living.

Trending Topic X Indonesia PPN. [tangkapan layar]
Trending Topic X Indonesia PPN. [tangkapan layar]

"Yang pengen ganti HP tahan, yang pengen ganti motor baru tahan, yang pengen ganti mobil baru tahan. 1 tahun aja, jangan lupa pake semua subsidi, nggak usah gengsi dibilang miskin, itu dari duit kita juga kok. Kapan lagi boikot pemerintah sendiri," cuit akun X @male********

Baca Juga: Respons Murka Ernest Prakasa soal Kenaikan PPN: Gila Kalian

Cuitan pada 14 November tersebut mendapat jumlah suka sebanyak lebih dari 14.000 kali oleh sesama pengguna X. Rupanya, banyak warganet yang setuju dengan ide tersebut.

"Setuju! Boikot pemerintah jalur frugal living structural. Cermat dengan pengeluaran, beli di warung tetangga atau pasar dekat rumah, buat daftar konsumsi barang-barang berpajak yang bisa dicari alternatifnya, minimalkan konsumsi," tambah akun @us**

Cuitan warganet soal kenaikan PPN. [tangkapan layar]
Cuitan warganet soal kenaikan PPN. [tangkapan layar]

"Argumen ini bener banget. Hidup bersahaja, berhemat, menahan diri, sekaligus 'mengingatkan' pemerintah akan dampak kebijakannya sendiri. Ingat: pertumbuhan ekonomi = konsumsi masyarakat + belanja pemerintah + ekspor - impor + investasi. Jadi, konsumsi masyarakat itu kunci!" komentar @yan**********

"Berhenti merokok dan minum alcohol biar berhenti menyumbang cukai ke negara, beli jajan dan minuman di pedagang kaki lima daripada jajan dan minuman kemasan minimarket yang ada PPN-nya. Lakukan apa pun agar negara ini cepet bangkrut, lets go," sahut @bles*********

"Bener ini. Sebisa mungkin tahan untuk belanja di luar kebutuhan primer, pun belanja untuk sehari-hari usahakan ke pasar, toko kelontong, UMKM non e-commerce. Sebagai protes 'tanpa aksi turun ke jalan' terhadap kebijakan pemerintah dan mengingatkan dengan keras kalau APBN itu mayoritas uang rakyat," timpal @shi************

Baca Juga: Ernest Prakasa Geram Sri Mulyani Naikkan PPN 12% Mulai Tahun Depan: Gila Kalian Semua

"Mari boikot pemerintah yang zalim itu," ujar @chl**********

Antha
Rky sadar dn rela bayar pajak asal bersihin dulu para koruptor.Kqsuw yg diungkap prof Mahfud di Kemenkeu blum ada follow up nya.. Bersihkan kantor pajak dr Gayus² dn para pengikut Rafael Alun. Dan BRI edukasi ttg pajak kpd msyrkt agar tdk trksan mnjerat.
Nurozi
Boikot pemerintah dengan hidup hemat. Mantabbbb...
Anggi
Berantas rakyat miskin
5 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI