Suara.com - Penggunaan ponsel saat berada di toilet sudah menjadi kebiasaan umum bagi banyak orang, baik untuk memutar lagu atau sekadar skrol media sosial.
Namun, menurut peringatan medis yang disampaikan oleh ahli gastroenterologi Dr. Sethi yang dikutip dari Unilad pada Kamis (14/11/2024), kebiasaan ini dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan jangka panjang yang berbahaya.
Risiko Tekanan pada Rektum dan Anus
Dr. Sethi menjelaskan bahwa menggunakan ponsel di toilet seringkali membuat seseorang duduk terlalu lama di posisi yang sama.
Baca Juga: Ekosistem Apple Tak Lagi Eksklusif, Bisa Terhubung ke HP Xiaomi Lewat HyperConnect
“Menggunakan ponsel saat buang air besar bisa menyebabkan duduk terlalu lama di toilet, yang berisiko menimbulkan ketegangan dan tekanan pada rektum dan anus,” jelasnya.
Dampaknya, kebiasaan ini dapat memicu masalah serius seperti wasir, fisura ani, hingga prolaps rektum.
- Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus dan rektum.
- Fisura ani adalah robekan pada jaringan yang melapisi anus.
- Prolaps rektum terjadi ketika rektum keluar dari anus, dan kasus yang parah dapat memerlukan tindakan operasi.
- Masalah Kebersihan dan Risiko Bakteri pada Ponsel
Selain risiko kesehatan pada rektum, Dr. Sethi juga mengingatkan bahwa membawa ponsel ke toilet dapat menciptakan masalah higienitas.
“Penelitian menunjukkan bahwa ponsel rata-rata lebih kotor daripada dudukan toilet umum. Bakteri mudah berkembang di ponsel, sehingga penggunaan di toilet hanya meningkatkan risiko ini,” tambahnya.
Sebagai solusi, Dr. Sethi menyarankan penggunaan tisu disinfektan untuk membersihkan ponsel setelah penggunaan di kamar mandi, terutama bagi mereka yang sulit melepaskan kebiasaan ini.
Baca Juga: Selain RAM 24 GB, RedMagic 10 Pro Bawa Baterai Besar Berbodi Ramping
Video TikTok dari Dr. Sethi ini mengundang berbagai tanggapan lucu dari netizen. Salah satu pengguna menulis, “Saya menonton video ini dari toilet umum,” sementara yang lain bercanda akan meneruskan pesan ini kepada pasangannya.
Meskipun peringatan Dr. Sethi masih menjadi bahan candaan, kebiasaan sederhana ini sebaiknya dipertimbangkan kembali demi kesehatan jangka panjang.