Suara.com - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan kalau Elon Musk selaku CEO Tesla, SpaceX, xAI, Neuralink, dan Pemilik X ini masuk ke kabinet pemerintahan terbarunya.
Elon Musk akan menjadi salah satu pimpinan di Departemen Efisiensi Pemerintah atau Department of Government Efficiency, yang disingkat DOGE. Menariknya, akronim itu juga mata uang kripto yang merupakan favorit Musk.
Ia akan ditemani pengusaha bioteknologi sekaligus mantan calon presiden, Vivek Ramaswamy, sebagaimana dilansir dari Techcrunch, Rabu (13/11/2024).
Elob Musk ditugaskan Donald Trump untuk membongkar birokrasi pemerintah, memangkas regulasi yang berantakan, melakukan efisiensi anggaran yang dinilai boros, dan restrukturisasi Badan Federal.
Baca Juga: Akankah Trump Gagalkan Pabrik Tesla di Meksiko? Nasib Gigafactory di Ujung Tanduk
Namun Doge memberikan saran dan bimbingan tersebut dari luar Pemerintahan Trump. Artinya, DOGE tidak akan menjadi bagian dari pemerintah resmi yang memerlukan persetujuan legislatif.
Sebaliknya, DOGE langsung koordinasi dengan Gedung Putih serta Kantor Manajemen dan Anggaran Pemerintah AS. Tim kampanye Trump menyebut kalau pekerjaan DOGE bakal selesai paling lambat 4 Juli 2026.
Musk memang kerap menyerukan adanya Departemen Efisiensi Pemerintah selama beberapa bulan terakhir, bertepatan dengan masa kampanye Trump.
Lalu pada rapat umum bulan Oktober di New York, Musk berjanji untuk melakukan efisiensi setidaknya 2 triliun Dolar AS atau Rp 31.492 triliun apabila Trump menang.
Di sisi lain hubungan Elon Musk dan Donald Trump memang cukup dekat selama beberapa bulan terakhir. Mereka semakin erat saat keduanya melakukan diskusi di Spaces X pada Agustus 2024 lalu.
Bahkan selama pencalonan Trump untuk menjadi Presiden AS, Elon Musk sudah menyumbang lebih dari 100 juta Dolar AS atau Rp 1,5 triliun untuk kampanye Trump.