Suara.com - Layanan Lapor Mas Wapres yang diumumkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming melalui akun Instagram resmi miliknya saat ini tengah menjadi pusat perhatian warganet di media sosial X. Beberapa warganet mempertanyakan efektivitas layanan tersebut, mengingat kemungkinan banyaknya laporan pengaduan yang masuk dari masyarakat.
Dalam foto yang diunggah oleh Gibran Rakabuming, pelapor juga dapat melakukan pengaduan melalui teks WhatsApp melalui nomor telepon yang tertera. Beredarnya nomor WhatsApp tersebut membuat netizen berbondong-bondong menghubungi nomor tersebut.
Namun sayangnya, nomor WhatsApp layanan Lapor Mas Wapres dinilai tidak responsif terhadap pesan yang masuk. Selain itu, banyak warganet yang mengeluh jika nomor WhatsApp tersebut hanya centang satu.
Sebagaimana yang diketahui, ketika nomor penerima WhatsApp tidak aktif, maka pesan yang dikirim hanya akan berakhir dengan status centang satu. Hal ini terlihat dalam keluhan warganet di X.
Baca Juga: Gibran Sambut Usulan Mendikdasmen Buat Sekolah Khusus Korban Kekerasan Seksual: Ide yang Baik
"Baru mau lapor eh centang satu alias tidak aktif? Bagaimana itu Mas Wapres?" tulis akun @k7_****
"Cuma centang satu, itu emang datanya dimatiin kali ya? Kayak siswa kalau menghindari gurunya," komentar @snee*******
"Udah nunggu dari jam 9 sampai jam 14 (2 siang), tapi banyak yang bilang chatnya masih ceklis satu. Dia bikin kebijakan mikir nggak sih kalau 282 juta orang tuh banyak banget dan nggak efisien kalau pake WhatsApp? Ini orang maksa banget gimmick pengen dinilai individual walau itu bukan tupoksi dia," cuit akun @mar********
Alhasil, tak sedikit warganet yang curiga jika layanan Lapor Mas Wapres hanyalah gimmick semata ataupun pencitraan dan tidak akan berlangsung lama.
"Tupoksi wapres itu mestinya fokus pada hal-hal strategis dan skala nasional, yang lebih mendasar. Urusan mikro gini kan sudah ada mekanismenya di tiap daerah. Apa yang dilakukan Gibran itu nggak efektif dan malah lebih ke pencitraan. Target audiensnya jelas user Instagram dan TikTok, plus pelaksanaannya via WA, jadi kemungkinan ditangani juga hal-hal sepele buat dapetin pujian. Giliran aksi kamisan udah 800 kali labih dilaksanakan di depan istana nggak kunjung ditangani tuh," tambah @bla*******
Baca Juga: Sudah Titip Menteri, Gibran Ingin Siswa SD-SMP Diberi Pelajaran Coding Biar Tak Kalah dari India
"Lagian seefektif apa sih, palingan cuma gimmick doang," sahut @bri*****
"Artinya, dia belum paham pengelolaan pemerintahan dalam skala nasional. Bukannya membantu presiden untuk mendorong efektivitas kementerian dan birokrasi, malahan mengambil peran mikro yang tak sepadan dengan jabatan wapres. Apa lagi tujuannya selain untuk gimmick dan pencitraan," timpal @aid****