Duh! Gara-gara Lebah Kecil, Bisa Gagalkan Proyek AI Raksasa dari Meta

Sabtu, 09 November 2024 | 16:33 WIB
Duh! Gara-gara Lebah Kecil, Bisa Gagalkan Proyek AI Raksasa dari Meta
Logo Meta. [Noah Berger/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meta harus membatalkan rencananya membangun pusat data AI bertenaga nuklir di AS akibat tantangan lingkungan. Perusahaan itu awalnya berencana membangun fasilitas yang ditenagai energi bebas emisi dari operator pembangkit nuklir berpengalaman, yang akan menjadikan Meta sebagai salah satu perusahaan teknologi pertama yang mempertimbangkan tenaga nuklir khusus untuk pemrosesan AI.

Namun, ditemukan spesies lebah langka di lokasi yang direncanakan untuk pusat data tersebut, menimbulkan kendala regulasi dan lingkungan yang akhirnya memaksa penghentian proyek ini.

Dorongan perusahaan teknologi besar untuk menjajaki tenaga nuklir sebagai sumber energi untuk pengembangan AI didasari oleh tingginya daya komputasi yang diperlukan model AI. Konsumsi energi yang signifikan, terutama secara berkelanjutan, sulit dicapai melalui sumber energi tradisional seperti bahan bakar fosil yang cenderung meningkatkan emisi karbon.

Sebaliknya, energi nuklir menawarkan pasokan daya yang stabil dan bebas emisi, sejalan dengan komitmen lingkungan dan tujuan jangka panjang industri teknologi.

Baca Juga: Tier List Hero Mobile Legends November 2024, Siapa yang Sedang Memuncaki META?

Lebah Menghancurkan Impian Nuklir Raksasa Teknologi

CEO Meta, Mark Zuckerberg. [Christof Stache/AFP]
CEO Meta, Mark Zuckerberg. [Christof Stache/AFP]

Menyadur dari Gizmochina, CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan kekecewaannya dalam rapat umum baru-baru ini, mengingat perusahaan telah siap berkolaborasi dengan penyedia tenaga nuklir untuk memastikan pasokan energi bersih bagi fasilitas tersebut.

Meski ambisi nuklir Meta untuk situs ini kini terhenti, perusahaan tetap terbuka pada alternatif lain guna mengamankan sumber energi rendah karbon. Langkah ini sejalan dengan tren di kalangan raksasa teknologi lainnya, seperti Microsoft, Google, dan Amazon, yang baru-baru ini berkomitmen untuk menggunakan tenaga nuklir bagi pusat data mereka.

Microsoft, misalnya, memiliki kontrak 20 tahun untuk memperoleh energi dari pabrik nuklir bersejarah Three Mile Island, yang kini dikenal sebagai Crane Clean Energy Center, guna mendukung inisiatif AI-nya. Google dan Amazon juga berinvestasi dalam reaktor modular kecil (SMR), unit nuklir kompak yang memungkinkan penyebaran lebih aman dan fleksibel. Google menargetkan reaktornya beroperasi pada tahun 2030.

Meta tetap berkomitmen mengeksplorasi sumber energi bersih untuk mendukung operasi AI-nya yang membutuhkan daya komputasi tinggi. Ketergantungan industri teknologi yang semakin besar pada tenaga nuklir mencerminkan kebutuhan energi AI yang terus meningkat dan pentingnya energi bersih dalam mencapai tujuan keberlanjutan.

Baca Juga: Mudah dan Cepat! Tutorial Hapus Objek Foto dengan Fitur AI di HyperOS

Namun, keberadaan satwa liar yang terancam punah dan hambatan regulasi telah menunda ambisi Meta menuju pusat data AI bertenaga nuklir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI