Riset: Konsumen Rela Bayar Lebih Buat Manfaatkan AI saat Belanja Online

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 03 November 2024 | 14:15 WIB
Riset: Konsumen Rela Bayar Lebih Buat Manfaatkan AI saat Belanja Online
Ilustrasi belanja online (Freepik/lifeforstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Riset dari E-commerce Lazada dan Kantar mengungkapkan kalau 83 persen konsumen rela membayar lebih untuk merasakan peran teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk belanja online.

Hal ini tertuang dalam riset Lazada dan Kantar bertajuk Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence di Asia Tenggara. Riset ini menyasar 6.000 responden pengguna e-commerce dari Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Chief Executive Officer Lazada Group, James Dong menyatakan, laporan ini mengkaji perilaku konsumen saat berbelanja online untuk mengevaluasi bagaimana pelaku eCommerce dapat memanfaatkan AI dengan lebih baik untuk memenuhi prioritas dan kebutuhan pelanggan.

"Laporan ini mengeksplorasi potensi transformatif AI dan memberikan wawasan tentang bagaimana bisnis di Asia Tenggara dapat memanfaatkan AI untuk menciptakan pengalaman belanja yang dirancang secara personal, mulus, dan cerdas," kata James dalam siaran pers, Minggu (3/11/2024).

Baca Juga: Deepfake Pornografi: Penyalahgunaan Teknologi sebagai Alat Kekerasan Seksual

Rincinya, mayoritas responden mengandalkan AI untuk mendapatkan rekomendasi produk (92%) dan ringkasan produk (90%) yang dipersonalisasi.

Bahkan secara khusus, 88 persen responden membuat keputusan pembelian berdasarkan konten dan rekomendasi produk yang dihasilkan AI.

Laporan ini juga mengeksplorasi motivasi konsumen dalam memanfaatkan AI untuk belanja online, di mana lebih dari separuh responden (52%) di Asia Tenggara menyebutkan kemudahan belanja sebagai alasan utama mengadopsi penggunaan AI dalam kehidupan pribadi mereka.

Sebanyak 51 persen menilai ulasan produk dan ulasan penjual sebagai fitur utama yang mereka prioritaskan, menyoroti peluang bagi penjual untuk memperlihatkan ulasan yang lebih mendalam, relevan, dan autentik dengan menggunakan teknologi AI.

Melihat peran AI yang semakin krusial, sebagian besar pembeli (83%) rela membayar lebih untuk merasakan peran AI ketika belanja online.

Baca Juga: Microsoft Ungkap Perubahan Lanskap Ancaman Siber dan Peran AI

Hal ini dapat dikaitkan dengan manfaat penggunaan AI yang dirasakan pelanggan, dengan hampir separuh responden (49%) menyatakan bahwa AI memudahkan pencarian produk, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan kenyamanan belanja online.

"Di Lazada, kami berkomitmen untuk tetap berada di garis terdepan inovasi, memastikan AI mendorong efisiensi dan meningkatkan keterlibatan pelanggan di semua aspek. Ke depannya, kami akan terus berinvestasi dalam AI dan teknologi mutakhir untuk merevolusi ekosistem eCommerce,” jelas James.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI