Menelusuri Tradisi di Balik Penyebutan 'She' dalam Dunia Maritim, Mengapa Kapal Dianggap Berjenis Kelamin Perempuan?

Rabu, 30 Oktober 2024 | 21:02 WIB
Menelusuri Tradisi di Balik Penyebutan 'She' dalam Dunia Maritim, Mengapa Kapal Dianggap Berjenis Kelamin Perempuan?
Ilustrasi pelaut, kapal laut (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam tradisi pelayaran, kapal sering dianggap sebagai sosok perempuan, dan dalam bahasa Inggris, kapal disebut dengan kata ganti "she" atau "her."

Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan linguistik, tetapi juga mencerminkan simbolisme dan hubungan unik antara manusia dan kapal sebagai kendaraan besar yang menantang lautan.

"Misalnya, orang akan berkata 'she will depart' atau 'her sail'," ungkap I Gusti Ngurah Handiyana, Wakil Presiden Technical Fleet Management Pertamina, saat mengunjungi Kapal Gamsunoro di Pelabuhan Tuzla, Istanbul dikutip dari ANTARA pada Rabu (30/10/2024). 

Tradisi menyebut kapal sebagai perempuan, menurut Ngurah, memiliki beragam alasan menarik, mulai dari perawatan hingga bentuk dan karakteristik kapal yang "feminin."

Baca Juga: Insiden Bakamla vs Kapal Penjaga Pantai China di Natuna, Beijing Uji Nyali Prabowo?

Ngurah, seorang ahli industri perkapalan, menjelaskan bahwa kapal memerlukan perhatian dan perawatan seperti halnya seorang perempuan yang senantiasa dijaga dan diperindah.

Dengan jadwal docking atau perawatan rutin setiap 2,5 hingga lima tahun sekali, kapal membutuhkan “pemolesan” agar tetap aman dan cantik.

"Kapal pun ramping, dengan lekuk-lekuk yang menambah keanggunannya," kata Ngurah, mengaitkan desain kapal dengan asosiasi femininnya.

Ilustrasi Kapal Laut - Jadwal Mudik Gratis 2023 Kapal Laut (Pexels)
Ilustrasi Kapal Laut - Jadwal Mudik Gratis 2023 Kapal Laut (Pexels)

Lebih dalam lagi, awak kapal bahkan memiliki hubungan personal dengan kapal-kapal mereka. Ketika seorang pelaut selesai bertugas di kapal tertentu, ia kadang menyebut kapal tersebut sebagai “widow” atau “janda.”

"Misalnya, mereka akan berkata, ‘Itu janda Gamsunoro,’” tambah Ngurah, merujuk pada kedekatan emosional antara awak dan kapal yang pernah mereka layari bersama.

Baca Juga: ASDP Beberkan Keuntungan Pengguna Jasa Jika Beli Tiket Lewat Ferizy

Kapal Gamsunoro sendiri, yang dikunjungi Ngurah di Istanbul, adalah tanker andalan Pertamina dengan kapasitas 105.000 DWT yang rutin berlayar internasional.

Kali ini, Gamsunoro sedang dalam masa perawatan lima tahun, memastikan kapal tidak hanya tetap cantik, tapi juga memenuhi standar teknologi ramah lingkungan terbaru.

Bagi para pelaut, menyebut kapal sebagai "she" mencerminkan hormat, keanggunan, dan ikatan mendalam yang terbentuk saat menavigasi tantangan lautan.

Dalam simbolisme maritim, kapal perempuan bukan hanya kendaraan, tetapi juga “partner” yang menjaga dan membawa mereka kembali ke daratan dengan selamat, sebuah hubungan yang terjalin dari satu pelayaran ke pelayaran lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI