Suara.com - Sekelompok peretas berhasil membuka akses ke dompet Bitcoin yang terkunci selama 11 tahun dan berbagi kisah di balik keberhasilan mereka. Peretas ini berhasil mengakses dompet berisi aset Bitcoin senilai $3 juta yang terlupakan oleh pemiliknya karena lupa kata sandi.
Bagi banyak orang, memiliki uang namun tidak bisa mengaksesnya mungkin terasa seperti mimpi buruk. Gambaran ini menjadi kenyataan bagi seorang pemilik kripto yang harus berjuang keras menemukan kata sandi dompet Bitcoin-nya.
Menyadur dari Unilad, dompet tersebut dibuat menggunakan pembuat kata sandi acak bernama Roboform, dan setelah bertahun-tahun nilainya melonjak lebih dari 20.000 persen.
Pemilik dompet itu mengungkapkan kepada media teknologi Wired bahwa ia “sangat paranoid” dengan keamanan.
Baca Juga: Bitcoin Mendekati US$64.000 Jelang Data Ekonomi AS, Sinyal Bullish?
Untuk melindungi asetnya, ia menggunakan kata sandi unik yang dibuat dan disimpan dengan Roboform, lalu menyalin dan mengenkripsinya dalam file teks. Namun, dia kehilangan akses ketika lupa kata sandi yang dibuatnya sendiri.
Keberhasilan pemulihan akses ini berkat bantuan insinyur listrik Joe Grand, yang terkenal di dunia kripto dengan nama "Kingpin". Grand menjadi sorotan komunitas kripto pada 2022 saat membantu pengguna lain memulihkan kripto senilai lebih dari $2 juta yang dikira hilang.
Dalam video YouTube yang diunggahnya, Grand membagikan strategi yang ia gunakan untuk membuka dompet Bitcoin tersebut.
Grand menjelaskan bahwa ia menggunakan perangkat buatan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) untuk memecahkan kode pembuat kata sandi.
“Di dunia yang sempurna, ketika Anda membuat kata sandi dengan pembuat kata sandi, Anda berharap mendapatkan kata sandi yang benar-benar unik dan acak,” ujarnya.
Baca Juga: Hacker Temukan Cara untuk Kendalikan Mobil Kia dan Hyundai dari Jarak Jauh
“Namun, dalam versi Roboform yang lebih lama, acaknya ternyata bisa ditebak. Jika kita bisa mengendalikan waktu saat pembuatan kata sandi, kita bisa mengendalikannya.”
Dengan memahami sistem Roboform yang digunakan saat kata sandi dibuat, Grand dan rekannya, Bruno, berhasil mengatur ulang waktu dan mendekripsi kata sandi dompet tersebut.
Meskipun memiliki pengetahuan mendalam tentang perangkat yang digunakan, Grand mengaku proses tersebut juga memerlukan keberuntungan.
Dalam email kepada Wired, Grand menulis, “Kami akhirnya berhasil karena parameter dan rentang waktu kami tepat. Jika salah satu dari itu meleset, kami mungkin akan terus mencoba tanpa hasil.”
Kisah ini mengingatkan pentingnya menjaga keamanan aset digital serta risiko yang dihadapi pemilik kripto jika akses ke dompet digital tidak dapat dipulihkan.