Suara.com - Fenomena Sound Horeg ramai menjadi pembicaraan di media sosial. Pernyataan terkait kaca pecah oleh operator Sound Horeg ini berhasil viral hingga menuai kontroversi.
Pengguna X dengan akun bernama @ariyadifebri membagikan ulang pernyataan dari operator Sound Horeg. Menurut sang operator, ia bakal disawer lebih banyak jika suara dari speaker membuat kaca pemilik rumah pecah atau retak.
"Sound Horeg: kalau saya mecahin kaca, rubuhin tembok, makin disawer. Si normal (emoticon menangis)," tulis @ariyadifebri. Postingan tersebut viral di X usai dibagikan 5 ribu kali dan menuai 4,3 juta view. Sebagai informasi, Sound Horeg merupakan sound system berukuran besar yang menciptakan suara ekstra keras dan menggelar.
Kegiatan Sound Horeg biasanya menghadirkan subwoofer yang sengaja di-setting tak seimbang dan menampilkan musik DJ. Keberadaan Sound Horeg ramai mendapat sorotan di media sosial.
Baca Juga: Viral Momen Sakral Penggantian Foto Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Gibran Jadi Sorotan
Netizen di X dan TikTok bahkan ramai membuat konten sindiran antara 'SDM Tinggi vs SDM Rendah'. Kebanyakan pengguna X tak setuju mengingat Sound Horeg membuat beberapa kaca bangunan pecah.
Selain itu, terdapat video viral saat lansia merasa terganggu dan gelisah gegara Sound Horeg. Beberapa netizen di TikTok merasa bahwa Sound Horeg dari Jawa Timur ini sah-sah saja digelar karena sudah mendapatkan izin dari pihak terkait.
Selain itu, mereka mengklaim, panitia juga akan mengganti kerusakan dari beberapa bangunan yang rusak. Akun @ariyadifebri membagikan ulang cuplikan video dari kanal YouTube Volix Media. Postingan menampilkan Muhammad Kholid selaku operator yang memberikan penjelasan tentang Sound Horeg.
Saweran Sound Horeg ternyata tak main-main, yaitu berkisar Rp 10 juta hingga Rp 70 juta. Biaya sewanya bahkan mencapai puluhan juta rupiah sekali main. Mereka mengoperasikan Sound Horeg dengan membawa kendaraan yang dijuluki Carreta.
"Kalau kita pawai di jalanan, kita hore-hore bareng masyarakat, kita tuh dikawal loh mas sama polisi. Satu Carreta ya, satu Carreta ini, abah dulu, hmm..Rp 3,9 M," kata Muhammad Kholid dikutip dari YouTube Volix Media.
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Utang RI, Singgung Hubungan Mulyono dan Mulyani
Kholid menjelaskan bahwa Sound Horeg biasanya disewa oleh pemuda setempat di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Acara ini harus mendapatkan izin dari tiap perwakilan RT sehingga biaya kerusakan akan ditanggung panitia. Selain itu, ia mengkaim hanya ada yang keluhan sekitar 1 hingga 2 persen warga saja. Sebanyak 98 persen sisanya diklaim bersenang-senang.
![Viral Detik-detik Plafon Rumah di Jabung Malang Ambrol Diduga Gegara Sound Horeg. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/09/16/13496-viral-detik-detik-plafon-rumah-di-jabung-malang-ambrol-diduga-gegara-sound-horeg.jpg)
"Yang lagi viral ya, kaca pecah, genteng rontok. Jangankan kaca pecah atau genteng rontok, rumahnya rubuh punk nggak papa. Bener nggak papa, los mereka, nggak apa-apa. Wong mereka yang sewa-sewa sendiri. Kalau saya sampai mecahin kaca, ngerontokin genteng, apalagi sampai temboknya retak, saya makin disawer, beneran," kata Kholid. Ucapan operator Sound Horeg ini mendapat beragam komentar pro dan kontra dari netizen.
"Disawer untuk meruntuhkan bangunan yang tak bersalah. Tolong cepat runtuhkan bagunan yang seharusnya. Misal, rumah koruptor," kata @mi*wa*x.
"Dan kegiatan tanpa faedah ini malah dapat 'perlindungan', ya memang sudah susah diajak berlogika," pendapat @ad**aI**ight.
"Mereka ada karena ada pasarnya. Sound Horeg akan tetap eksis kalau ada pasarnya. Buktinya kemarin diundang Pesta Rakyat Prabowo Gibran," cuit @se***gk*ngen
"Jangan hina SDM Rendah paman, kita punya selera masing-masing. Toh di sini fine-fine aja," ucap netizen TikTok @ald**in*sa.