Suara.com - Penyedia layanan fixed broadband (internet tetap atau Wifi) Indihome mengaku gerah dengan RT RW Net yang menyediakan akses internet ilegal dan merugikan operator.
Manager Mobile GTM Regional Jawa Barat Telkomsel, Iqbal Soeriawinata mengaku kalau tim Indihome merasa resah dengan kehadiran RT-RW Net.
Bahkan ia menyuruh timnya untuk sidak langsung untuk mengetahui fenomena RT RW Net, khususnya di wilayah Jakarta yang menjadi ranah regionalnya.
"Dari tim kami di Jakarta sudah mulai menderita gitu, RT-RW Net-nya memang banyak," kata Iqbal saat konferensi pers di sela-sela turnamen Mobile Legends MPL ID S14 yang digelar di Eldorado Dome, Bandung, Jumat (25/10/2024).
Baca Juga: Telkomsel-Indihome Siap Penuhi Target 100 Hari Menkomdigi Meutya Hafid
Berdasarkan temuannya, RT RW Net adalah penyedia layanan internet yang menjangkau wilayah-wilayah di sekitar dari pengguna yang membeli layanan Indihome.
Konsumen tersebut kemudian menawarkan lagi langganan internet tersebut ke tetangganya. Walhasil si pembeli justru bisa membayar dengan harga lebih murah karena pembayarannya kolektif.
"Kami coba masuk di situ, ternyata ini campuran, beda harga dan segala macam gitu kan," ungkap dia.
Dari temuan itu, Iqbal menugaskan Tim Indihome regional Jakarta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak berlangganan internet dari RT RW Net.
"Kami juga menawarkan mereka, kami punya solusi yang memang bisa mempermudah supaya wilayah tersebut bisa mendapatkan paket-paket yang memang lebih legal pastinya, lebih bagus, dan jaringannya pasti aman," papar dia.
Baca Juga: Cara Mengaktifkan Hotspot di iPhone, Mudah Lengkap Langkah-langkahnya
Lebih lanjut Iqbal juga mengapresiasi pemerintah yang mulai tegas terhadap pelaku RT RW Net. Ia bersyukur negara sudah menangkap penyedia internet ilegal tersebut.
"Alhamdulillah pemerintah sudah mula cukup tegas, karena ada beberapa RT RW Net yang sudah mulai ditangkap," pungkasnya.
Untuk yang belum tahu, RT RW Net adalah jaringan internet lokal yang menyediakan layanan internet kepada pengguna di satu lokasi tertentu seperti kompleks perumahan maupun lingkungan terdekat.
Cara kerjanya, satu orang membeli layanan internet dari operator seluler dengan harga tertentu. Namun paket internet yang seharusnya hanya melayani satu rumah tetapi dibagikan ke pengguna lain di sekitar, yang mana mereka juga ikut biaya 'patungan' ke sang pembayar internet.