Selain itu ada pula 3.900 titik layanan Kamtibmas di wilayah 3T untuk mendukung kebutuhan administrasi keamanan dan ketertiban masyarakat; 47.900 titik kantor desa/kelurahan/kecamatan dan pemerintah daerah lainnya untuk mengoptimalkan pelayanan sistem pemerintahan berbasis elektronik atau SPBE secara efisien dan efektif; Serta 600 titik layanan publik lainnya.
Rencananya proyek SATRIA akan berlanjut dengan peluncuran Satelit SATRIA-2, yang dirancang sebagai twin satellite atau geostasioner kembar. Harris mengatakan nantinya kedua satelit itu akan dinamai sebagai SATRIA-2A dan SATRIA-2B.
"Kedua satelit ini dirancang untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi dengan total kapasitas 300 Gigabits per detik. Tujuan utama dari pembangunan satelit ini adalah untuk meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia, sehingga koneksi internet menjadi lebih stabil dan cepat," kata Harris.
Menurutnya proyek SATRIA-2 memang telah masuk dalam Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri 2024- Green Book sejalan dengan Keputusan Kepala Bappenas nomor Kep.25/M.PPN/HK/04/2024.
Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Fadhillah Mathar mengatakan SATRIA-2 akan mendukung konektivitas dari SATRIA-1. Pengadaan SATRIA-2 rencananya akan digelar pada 2025.