![Peta sebaran layanan akses internet, BTS, Palapa Ring BAKTI Kominfo. [Dok BAKTI Kominfo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/25/49487-peta-sebaran-layanan-akses-internet-indonesia.jpg)
Terbesar di Asia
SATRIA-1 sendiri merupakan satelit multifungsi pertama Indonesia, sekaligus yang terbesar di Asia. Satelit ini dibangun oleh perusahaan dirgantara Prancis Thales Alenia Space dan dikirim ke orbit oleh perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX.
Presiden Jokowi, saat merayakan keberhasilan peluncuran SATRIA-1 dari Florida, Amerika Serikat, mengatakan satelit itu diluncurkan sebagai upaya pemerintah menyediakan infrastruktur digital yang merata di Tanah Air.
"Pemerarataan pembangunan infrastruktur digital di pusat pelayanan publik di seluruh Indonesia," harap Jokowi seperti dituangkan di Instagram-nya.
Proyek ini menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan sistem pembayaran Availability Payment (AP) selama 15 tahun, sesuai dengan Perpres No. 38 Tahun 2015.
Satelit SATRIA-1 sendiri mulai dibangun pada akhir 2020 dan diluncurkan pada 2023 lalu. Satelit ini memiliki kapasitas 150 Gbps dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dan didukung oleh 11 stasiun bumi yang tersebar di Tanah Air.
Stasiun Bumi di Cikarang menjadi Primary Satellite Control Center (PSCC) dan Network Operations Center (NOC). Sepuluh stasiun bumi lainnya berada di Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura.
Adapun stasiun bumi di Banjarmasin akan menjadi Back-Up Satellite Control Center (BSCC).
Sekitar 150.000 titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan yang akan dilayani oleh SATRIA-1. Proyek ini juga akan saling melengkapi dengan proyek Palapa Ring, yang berbasis fiber optik.
Baca Juga: Uji Coba Sukses, Satelit Satria 1 Resmi Beroperasi di Indonesia Januari 2024
Titik layanan publik yang dapat dijangkau SATRIA di antaranya 93.900 sekolah dan pesantren, untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dan ujian berbasis komputer; 3.700 Puskesmas dan dan rumah sakit.