Suara.com - Meutya Hafid resmi dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggantikan Budi Arie Setiadi yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Resmi ganti nama dari Kominfo ke Komdigi, Meutya Hafid pun menjabarkan target 100 hari pertamanya sebagai Menkomdigi.
Menurutnya, Presiden RI Prabowo Subianto ingin memberikan perhatian khusus kepada digitalisasi pemerintahan, judi online, hingga pemerataan akses internet.
"Tentu kalau kita melihat pidato pertama beliau (Prabowo Subianto) sebagai Presiden kemarin tentang digitalisasi berbagai urusan Pemerintahan juga menjadi fokus beliau. Jadi itu mungkin beberapa yang akan kita fokuskan bersama dengan internet yang lebih merata dalam 100 hari ke depan," kata Meutya saat konferensi pers pertama di kantornya, Senin (23/10/2024).
Baca Juga: Kominfo Berubah Nama, Komdigi Yakin Digitalisasi Bisa Selesaikan Kemiskinan
Ia menjelaskan kalau sejumlah target ini berdasarkan dari desakan masyarakat saat dirinya masih menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI.
“Selama saya di Komisi I DPR RI juga sebelumnya, di antaranya itu keamanan digital itu beberapa yang dititipkan secara serius," timpal dia.
Selain itu, Komdigi tetap fokus melawan judi online maupun pinjaman online ilegal (pinjol), sama seperti yang dilakukan Budi Arie.
Target lainnya, Meutya ingin Komdigi fokus membuat internet lebih ramah anak dan membenahi ruang digital.
"Karena saya perempuan saya tambah enggak cuma dua itu, tapi saya tambah juga bagaimana internet ramah anak. Bagaimana anak-anak kita bisa terlindungi dari human trafficking atau trafficking anak, pornografi anak, kekerasan terhadap anak, itu juga akan menjadi fokus kita dalam pembenahan ruang digital,” papar Meutya.
Baca Juga: Ganti Nama dari Kominfo, Komdigi Mau Tiap Kementerian Punya Tim Khusus Keamanan Siber
Target selanjutnya yakni Meutya ingin akses internet lebih merata di Indonesia, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Dalam waktu dekat, ia bersama para Wakil Menteri Komdigi akan menyambangi wilayah 3T untuk memantau akses internet.
"Saya bersama para wamen dalam waktu dekat ke daerah-daerah 3T terutama di Indonesia Timur untuk memeriksa koneksi di sana. Dengan harapan bahwa ke depan kalau kita mau basis digital, koneksi harus merata dan juga cepat. Saat ini kita sudah sampai 98% koneksi, tapi cepatnya belum merata. Jadi mudah-mudahan lebih cepat dirasakan internet di berbagai daerah," pungkasnya.