Suara.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengungkapkan alasan perubahan nama Kominfo menjadi Komdigi di Kabinet Merah Putih Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurutnya, perubahan nomenklatur kementerian itu menunjukkan kalau Pemerintah saat ini mulai memperhatikan digitalisasi di Indonesia.
"Perubahan nama ini mengisyaratkan ada political will yang cukup besar dari Kabinet Merah Putih untuk mempercepat transformasi digital sehingga digital menjadi tema yang penting di dalam kementerian ini," kata Nezar, dikutip dari siaran pers Kominfo, Selasa (22/10/2024).
Nezar mengungkapkan, salah satu fokus Kementerian Komdigi yakni memastikan setiap kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah memiliki Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
Baca Juga: Profil Meutya Hafid: Dari Jurnalis Kini Jadi Menteri Komunikasi dan Digital Perempuan Pertama di RI
Tim khusus ini bertugas untuk menjaga sistem digital dari serangan siber.
Tak hanya itu, Kementerian Komdigi juga terus melakukan pembangunan infrastruktur digital dan meningkatkan pemanfaatan konektivitas digital untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi delapan persen.
"Bagaimana kita bisa mengejar pertumbuhan ekonomi delapan persen itu? Dengan memaksimalkan ekosistem digital yang terbentuk untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
Sekadar informasi, nomenklatur Kementerian Kominfo kini diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Meutya Hafid sudah resmi dilantik menjadi Menkomdigi bersama Wamenkomdigi Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo.
Baca Juga: Dari Kominfo ke Komdigi: Warganet Kritik Masalah Fotocopy Dokumen hingga Judi Online