2. Gaya Komunikasi yang Berbeda
Meskipun Gen Z berbicara dalam bahasa yang sama dengan generasi lainnya, cara mereka berkomunikasi berbeda. Tumbuh dalam era media sosial, banyak dari mereka terbiasa dengan komunikasi virtual dan mungkin kurang nyaman dalam interaksi langsung, terutama di lingkungan kerja formal.
Harvard Law School menjelaskan bahwa banyak pekerja Gen Z memulai karier mereka selama pandemi, yang berarti sebagian besar interaksi profesional mereka terjadi melalui platform digital seperti Zoom, teks, atau email.
Hal ini membuat mereka kurang terbiasa dengan percakapan tatap muka di tempat kerja, yang kadang-kadang menjadi sumber ketegangan dengan rekan kerja yang lebih senior.
3. Prioritas pada Keseimbangan Kehidupan Kerja
Gen Z juga dikenal sangat memprioritaskan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Mereka telah belajar dari generasi sebelumnya bahwa bekerja berlebihan tanpa batas dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.
Menurut survei Deloitte pada 2023, setengah dari Gen Z menyebut "keseimbangan kehidupan kerja" sebagai prioritas utama dalam memilih pekerjaan.
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung lebih sulit mengatakan "tidak" kepada atasan, Gen Z lebih berani menetapkan batasan dan menolak beban kerja berlebihan.
Mereka lebih memilih peran yang memberikan fleksibilitas dan kesempatan untuk bekerja dengan cara yang lebih cerdas daripada sekadar bekerja keras.
Baca Juga: Mobil Mungil Idola Gen-Z, Citroen Ami Rilis Versi Baru di 2025
Benturan dengan Sistem Kerja Tradisional