Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan Gedung Transformasi Digital di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta pada Jumat (11/10/2024).
"Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya mencetak generasi muda yang memiliki daya saing unggul di era digital," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi yang hadir secara virtual saat meresmikan gedung tersebut, Jumat (11/10/2024).
Menkominfo menyebut, STMM Yogyakarta nantinya akan bertransformasi menjadi Politeknik Digital Yogyakarta.
Lembaga pendidikan ini dinilainya mempunyai visi menjadi pusat pendidikan tinggi multimedia terbaik di Indonesia serta bertaraf internasional.
Baca Juga: Menkominfo Bongkar Daftar 5 Dompet Digital Pewadah Judi Online, DANA Nomor Satu
Menurutnya, hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mencetak talenta-talenta digital yang berdaya saing dan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Dengan demikian, STMM diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan TIK yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui transformasi digital nasional," imbuhnya.
Fasilitas Gedung
Sementara itu Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria yang hadir langsung di acara itu menjelaskan soal fasilitas gedung baru tersebut.
Wamenkominfo memaparkan, Gedung Transformasi Digital ini terdiri dari dua unit. Satunya berisi empat lantai, sedangkan yang kedua berisi enam lantai.
Baca Juga: Surati Elon Musk, Kominfo Desak X Buka Kantor di Indonesia
"Digunakan untuk perkuliahan dan juga lab (laboratorium), baik lab animasi maupun lab untuk mengembangkan cakapan digital," ungkapnya saat ditemui di STMM Yogyakarta.
Nezar menganggap kalau gedung ini sudah cukup representatif karena dibuat dengan desain futuristik.
"Gedung ini didesain dengan desain yang futuristik, seperti anda lihat gedung ini memberikan space kepada mereka yang mau berkreasi gitu, jadi ruang kreatifnya banyak. Kaca-kacanya kalau anda lihat itu transparan ya, cukup cahaya, cukup nyaman juga," papar dia.
Tak hanya itu, STTM Yogyakarta juga melibatkan perusahaan teknologi global seperti Nokia, Ericsson, Huawei, dan ZTE.
Kolaborasi ini mencakup seperti fasilitas laboratorium maupun materi pelatihan. Kata Nezar, ada perlengkapan infrastruktur dan juga paket-paket pelatihan.
"Kami harapkan kerja sama juga meluas lagi dengan beberapa platform digital, baik Google, Microsoft, IBM, dan lain sebagainya," pungkasnya.