Kaya Raya dari Bisnis Haram: Mengulik Cara Kerja Promotor Judi Online

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:08 WIB
Kaya Raya dari Bisnis Haram: Mengulik Cara Kerja Promotor Judi Online
Ilustrasi orang yang kecanduan judi online. [Suara.com/Emma]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sehari-hari Jonathan disuruh sang atasan untuk membuat foto promosi judi online di akun Instagram, Facebook, hingga TikTok. Bermodalkan Canva— sebuah aplikasi untuk edit foto— ia menerima bayaran bersih Rp 10 juta per bulan.

"Jadi video itu hanya proyek, enggak menentu adanya. Nah kalau gaji bulanannya dari konten medsos harian," terang dia.

Ilustrasi. Sebuah konten video berisi dua perempuan yang mempromosikan situs judi online. [Suara.com/Dicky Prastya]
Ilustrasi. Sebuah konten video berisi dua perempuan yang mempromosikan situs judi online. [Suara.com/Dicky Prastya]

Awal mulanya

Covid-19 di pertengahan 2020 menjadi momen titik balik Jonathan meniti karier. Tawaran menjadi promotor judi online via media sosial itu seolah menjadi oasis di kala dia dirinya sedang menganggur karena tak lulus kuliah.

Mantan mahasiswa di salah satu universitas negeri ini bercerita kalau dia mendapatkan tawaran itu dari sebuah platform pekerja lepas.

"Jadi dari situs freelance itu gue menawarkan jasa desain konten dengan bayaran Rp 250 ribu per project. Nah muncul tawaran dari si engkoh (sebutan untuk kakak laki-laki dalam bahasa Tiongkok: red) buat konten promosi game," tutur Jonathan.

"Saya bisa kasih kamu Rp 4 juta untuk percobaan 15 hari. Jadi sebulan Rp 8 juta," kenang dia sembari menirukan ujaran sang engkoh.

Jonathan tak mau ambil pusing dan sepakat menerima tawaran itu. Ia hanya menautkan situs judi online dalam konten media sosial, di mana satu hari link itu bisa menampung deposit penjudi hingga ratusan juta rupiah.

Lambat laun gajinya naik jadi Rp 10 juta per bulan. Jonathan tak lagi khawatir dengan biaya tempat tinggal, makan sehari-hari, ataupun 'iklan' konten di media sosial, karena semuanya sudah dibayar oleh sang atasan.

Baca Juga: Diburu karena jadi Influencer Judi Online, Polisi Sebut Katak Bhizer Kabur ke Luar Negeri

Gaya hidupnya pun sudah berubah. Dari yang awalnya tinggal di indekos 2x3 meter persegi, sekarang bisa pindah-pindah apartemen. Mulanya uang untuk makan harus pinjam kerabat dekat, dia sudah mampu membayar semua kebutuhan harian tim yang terdiri dari lima orang itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI