Menkominfo Pede Indonesia Mampu Saingi Singapura-Malaysia Kuasai Pasar Data Center

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 09 Oktober 2024 | 17:05 WIB
Menkominfo Pede Indonesia Mampu Saingi Singapura-Malaysia Kuasai Pasar Data Center
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui di Jatinegara, Jakarta, Rabu ( 9/10/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengaku yakin kalau Indonesia bisa bersaing dengan Singapura dan Malaysia untuk merebut posisi pertama sebagai penguasa pusat data se-Asia Tenggara.

Menurutnya, Singapura saat ini memang masih menguasai pasar data center di Asia Tenggara, di mana mereka memiliki kapasitas 100MW lebih besar ketimbang Indonesia.

"Namun ke depannya, Indonesia diprediksi akan bersaing dengan Singapura dan Malaysia untuk memperebutkan posisi pertama pasar data center di Asia Tenggara," kata Menkominfo di acara Grand Opening BDDC JST1 yang digelar di Jatinegara, Jakarta (9/10/2024).

Budi Arie memaparkan, industri data center kini terus berkembang pesat secara global karena beriringan dengan perkembangan teknologi digital.

Baca Juga: Menkominfo Resmikan Pusat Data JST1 Milik BDDC, Rahasia Warga Kini Tersimpan Dalam Negeri

Menurutnya, ukuran pasar data center diprediksi bertumbuh hingga 52.010 MW di tahun 2028. Sedangkan di Asia Tenggara, ukuran pasar data center dinilainya bisa mencapai 2.733 MW di tahun 2028.

Selain itu, Budi Arie menilai kalau pasar cloud dan data center juga terus berkembang. Terbukti jumlah investasi cloud di sektor privat pada kuartal keempat tahun 2023 mencapai 74 miliar Dolar AS atau Rp 1.156 triliun.

Sementara itu perkembangan nilai pasar data center global terus meningkat sangat pesat dengan proyeksi mencapai 364 miliar Dolar AS atau Rp 5.687 triliun di tahun 2034.

Adapun di Indonesia, Budi Arie mengungkap pasar data center juga menunjukkan potensi yang besar. Proyeksi menunjukkan bahwa pasar data center Indonesia tahun ini telah tumbuh hingga mencapai 3,37 miliar Dolar AS atau Rp 5,62 triliun, dengan investasi untuk data center diperkirakan telah mencapai 634 juta Dolar AS pada tahun 2024.

"Hal ini akan mendukung kebutuhan kapasitas penyimpanan dan pengelolaan data yang terus semakin meningkat," pungkasnya.

Baca Juga: Siapa Tengku Natasya Adnan? Wanita Berdarah Indonesia Calon Istri Pangeran Malaysia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI