Suara.com - Saham e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengalami kenaikan seiring berhembusnya isu akuisisi dari Temu. Ketika rumor berhembus, saham emiten teknologi Bukalapak langsung naik signifikan hingga 30 persen pada Senin (07/10/2024) lalu.
Sebagai informasi, Temu sendiri merupakan pasar online yang dioperasikan oleh e-commerce asal China, PDD Holdings. Berdasarkan catatan Forbes, Temu merupakan salah satu aplikasi paling populer di App Store sepanjang 2023 lalu.
Aplikasi ini memungkinkan vendor dari China dapat menjual barang secara langsung ke konsumen yang menjadi pengguna Temu. Rencana hadirnya Temu di Indonesia sempat mengalami penolakan dari berbagai pihak.
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) sempat buka suara dan mengungkap bahwa Temu tak masuk ke Tanah Air karena dapat menjadi ancaman bagi UMKM.
Baca Juga: Jelang Pelantikan Prabowo, Modal Asing Tercatat Masuk Rp278 Triliun
Melalui laporan terpisah beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie mengungkap bahwa mereka segera memblokir aplikasi Temu karena tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan di Indonesia.
Aplikasi Temu diketahui tersedia di App Store dan Play Store. Meski terancam diblokir, aplikasi Temu saat ini masih tersedia di Play Store regional Indonesia.
Aplikasi pasar online tersebut telah diunduh 100 juta kali pada tingkat global dan memperoleh rating 3.4 di Play Store. Sistem transaksi 'langsung' dari pabrik tanpa melalui seller, dropshipper, dan afiliator membuat produk di Temu lebih murah.
Sebagai pengingat, TikTok Shop sempat dilarang di Indonesia pada Oktober 2023. Sistem jual beli di TikTok lantas bangkit kembali usai terdapat kerja sama dengan Tokopedia.
Dalam beberapa hari terakhir, muncul rumor yang mengklaim bahwa PDD Holdings siap melakukan strategi serupa dengan mengakuisisi atau bahkan bekerja sama dengan Bukalapak. Ini masih sebatas rumor mengingat kedua perusahaan belum memberikan pernyataan resmi.
Baca Juga: Akhir Pekan, IHSG Longsor Dibawah Level 7.500
Berdasarkan data IDX, saham emiten teknologi BUKA naik 2,08 persen pada tanggal 7 hingga 8 Oktober 2024. Selama 5 hari terakhir, saham BUKA tercatan mengalami kenaikan 22,50 persen. Meski naik, angka tersebut masih jauh dari harga IPO Bukalapak yang menyentuh Rp 860 pada 2021 lalu.
Disclaimer: Artikel di atas merupakan murni produk jurnalistik. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca membeli atau menjual saham tertentu. Segala keputusan investasi ada di tangan pembaca. Suara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.