Suara.com - Pembaruan yang diluncurkan Samsung ke perangkat Galaxy lama termasuk Galaxy S10 dan Note 10 dilaporkan merusak perangkat.
Hal ini menyebabkan diperlukannya pengaturan ulang pabrik untuk memperbaiki masalah tersebut, sebagaimana melansir dari laman Engadget, Jumat (4/10/2024).
Samsung telah menjadi jauh lebih baik dalam hal dukungan perangkat jangka panjang selama beberapa tahun terakhir, menawarkan peningkatan OS dan pembaruan keamanan lebih lama dari sebelumnya.
Namun, bagi sebagian orang, hal ini berubah menjadi masalah karena pembaruan yang diluncurkan sekarang ke perangkat seri Galaxy S10 dan Note 10 tampaknya merusak perangkat.
Pengguna di seluruh media social, telah menemukan selama beberapa hari terakhir bahwa setelah menginstal pembaruan terbaru yang tersedia, perangkat seri Galaxy S10 (S10, S10+, S10e, S10 Lite, S10 5G) dan seri Galaxy Note 10 (Note 10, Note 10+, Note 10 5G) mereka tidak lagi berfungsi.
Begitu juga ada Galaxy M51 dan Galaxy A90 juga tampaknya mengalami masalah bagi sebagian orang.
![Samsung Galaxy M51, ponsel yang sangat cocok digunakan untuk bermain game dan menikmati video. [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/28/35716-samsung-galaxy-m51.jpg)
Perangkat yang terpengaruh akan mengalami bootloop, sehingga perangkat tidak dapat menyala sepenuhnya.
Masalah ini tampaknya tidak terkait dengan pembaruan sistem penuh, tetapi pembaruan Samsung SmartThings Framework yang salah.
Karena ponsel tidak dapat melakukan booting sepenuhnya, tidak ada opsi untuk mengembalikan pembaruan tersebut dalam perangkat lunak itu sendiri.
Baca Juga: Pakai Qualcomm, Samsung Galaxy S25 Series Dipastikan Rilis Tanpa Exynos 2500?
Sebaliknya, satu-satunya cara cepat untuk memulihkan fungsionalitas ponsel tampaknya adalah dengan melakukan pengaturan ulang pabrik yang dilakukan melalui pemulihan Android.