AI Bukan Pengganti, Tapi Partner Kreatif untuk Media Kecil, Kata Esther Irawati

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:55 WIB
AI Bukan Pengganti, Tapi Partner Kreatif untuk Media Kecil, Kata Esther Irawati
Ilustrasi AI atau kecerdasan buatan. (Artifial Intelligence/AI].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan salah satu perkembangan teknologi yang semakin marak digunakan saat ini. Salah satu produk AI yang paling populer adalah ChatGPT, yang kini menjadi alat untuk setiap kebutuhan pengguna.

Namun, kehadiran AI di tengah dunia digital yang semakin berkembang ini rupanya menimbulkan ketakutan. Sebagian besar pengguna merasa jika AI dapat menggantikan pekerjaan di masa mendatang, sehingga AI dinilai sebagai sesuatu yang mengancam.

Tetapi menurut Esther Irawati Setiawan, GDE Machine Learning & GDG Surabaya Organizer, kehadiran AI justru akan semakin mempermudah banyak orang. Ia mendorong penggunaan AI untuk mengasah kreativitas.

"Kita justru harus aktif menggunakan AI karena tools ini dapat dipakai untuk meningkatkan kreativitas," ucap Esther dalam sesi AI for Small Scale Media di Local Media Summit 2024, Jakarta, pada Rabu (3/10/2024).

Baca Juga: Wakil Menkominfo Ingatkan Media Jangan Terlena Gunakan AI: Bisa Sebabkan Misinformasi

Esther Irawati Setiawan di Local Media Summit 2024, Kamis (3/10/2024). [Suara/Lintang Siltya Utami]
Esther Irawati Setiawan di Local Media Summit 2024, Kamis (3/10/2024). [Suara/Lintang Siltya Utami]

Esther menjelaskan bahwa penggunaan AI justru akan mengurangi Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan mengotomatiskan proses dan menyediakan hasil yang cepat. Selain itu, AI juga dapat menurunkan biaya operasional.

AI pun menawarkan banyak fungsi. Dalam kasus pembuatan konten berbasis teks, AI dapat membantu pengguna untuk membuat konten tekstual otomatis, menerjemahkan, meringkas dan menganalisis teks, mendeteksi dan mengoreksi kesalahan, chatbot, hingga pembuatan konten kreatif.

Di sisi lain, pengguna juga dapat membuat gambar, ilustrasi, hingga video apa pun menggunakan AI. Bahkan, kini pembuatan podcast bisa dilakukan dengan mudah hanya memasukkan perintah sederhana.

Pekerja media pun bisa memanfaatkan AI untuk pembuatan konten berita dengan memindai data. Cara ini memungkinkan media kecil untuk menyampaikan berita dan konten dengan cepat, bahkan dengan sumber daya yang terbatas.

Kecerdasan buatan juga dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan dan memasarkan konten secara efektif. Platform berbasis AI dapat menjadwalkan dan mengoptimalkan posting media sosial, membantu outlet media kecil tetap aktif di media sosial dengan upaya minimal.

Baca Juga: Laptop GeForce RTX 40 Series: Solusi Lengkap untuk Mahasiswa dan Kreatif

Esther Irawati Setiawan dan Arkka Dhiratara di Local Media Summit 2024, Kamis (3/10/2024). [Suara/Lintang Siltya Utami]
Esther Irawati Setiawan dan Arkka Dhiratara di Local Media Summit 2024, Kamis (3/10/2024). [Suara/Lintang Siltya Utami]

Namun, pengguna AI juga harus memilah hasil data yang disajikan. Meski begitu, pengguna juga dapat menggunakan alat AI lainnya untuk memeriksa fakta di lapangan. Alat seperti Google Scholar, Crossref, dan PubMed dapat membantu pengguna menemukan artikel dan penelitian ilmiah. Selain itu, alat AI seperti Biasly, Media Bias Fact Check, atau Full Fact dapat dimanfaatkan untuk menilai potensi bias.

Esther menambahkan meskipun AI jauh lebih canggih dan terkesan menakutkan, namun alat tersebut tidak dapat menyamai kreativitas manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI