Suara.com - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mendukung pemberdayaan Indonesia melalui inisiatif “Sampah Jadi Pulsa.”
Program ini pertama kali diluncurkan pada 2022, merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) Indosat di pilar lingkungan.
Dengan tujuan mengatasi permasalahan sampah plastik melalui konversi sampah menjadi pulsa bagi masyarakat yang berpartisipasi.
Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison ingin menunjukkan bagaimana sampah plastik dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai, sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Hal ini merupakan bagian dari kontribusi kami dalam mendukung pembangunan jangka panjang Indonesia dan juga wujud nyata tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia,” ucapnya dalam keterangan resminya, Selasa (1/10/2024).
Program Sampah Jadi Pulsa memungkinkan masyarakat berkontribusi aktif dalam pengurangan sampah dengan mengumpulkan dan menyetor botol plastik melalui Reverse Vending Machine (RVM) di berbagai kota di Indonesia.
![Indosat kembali menggelar program Sampah Jadi Pulsa. [Indosat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/01/40655-sampah-jadi-pulsa.jpg)
Sejak diluncurkan, program ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 23.000 botol plastik—setara dengan 437 kg plastik—dan mengonversinya menjadi pulsa digital senilai Rp14 juta, dengan partisipasi dari 1.032 pengguna.
Keberhasilan program ini menunjukkan komitmen Indosat yang berkelanjutan dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi limbah plastik sekaligus mempromosikan praktik lingkungan yang berkelanjutan.
Tidak cukup di situ, Indosat Ooredoo Hutchison memperkuat upaya pelestarian lingkungan melalui kampanye #TrashFreeRace.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Layanan eSIM IM3 di Aplikasi myBCA
Kampanye ini sejalan dengan program Sampah Jadi Pulsa, yang mengedepankan pengelolaan sampah dengan solusi berbasis teknologi digital.