Suara.com - Meningkatnya kencan daring (online dating) telah menciptakan lahan subur untuk manipulasi, dan di dunia digital saat ini, mudah untuk memercayai seseorang yang belum pernah ditemui secara langsung, berbagi detail pribadi atau foto-foto intim sebelum benar-benar memahami siapa mereka.
Sayangnya, keterbukaan ini sering dieksploitasi. Baik melalui penyalahgunaan foto-foto intim, stalkerware, atau deepfake, para pencari jodoh daring semakin rentan terhadap bahaya yang tidak umum terjadi di beberapa dekade lalu.
Dengan mengingat hal itu, berikut adalah uraian tiga ancaman teratas yang harus diwaspadai.
1. Foto pribadi, adalah public nightmare: ancaman penyalahgunaan gambar yang terus
meningkat
Penyalahgunaan gambar intim (Intimate image abuse/IIA), atau "pornografi balas dendam" adalah bentuk penyalahgunaan digital yang berbahaya.
Seiring dengan semakin lazimnya berbagi gambar intim, banyak orang merasa aman saat memercayai pasangan atau pasangan daring dengan foto pribadi.
![Ilustrasi Deepfake. [Envato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/12/86431-deepfake.jpg)
Dalam survei "Naked Truth" Kaspersky melibatkan 9.000 orang, hampir setengahnya melaporkan pernah mengalami atau mengenal seseorang yang memiliki pengalaman penyalahgunaan gambar intim.
2. Saat aplikasi memata-matai: ancaman stalkerware
Stalkerware adalah perangkat lunak yang secara diam-diam melacak lokasi, pesan, dan aktivitas harian seseorang, yang sering kali disamarkan sebagai alat antipencurian atau kontrol orangtua tetapi digunakan untuk tujuan berbahaya.
Baca Juga: 5 Smartphone RAM Besar Harga 3 Jutaan, Cocok untuk yang Suka Main Game
Pada 2023, lebih dari 31.000 kasus stalkerware teridentifikasi secara global, jumlah ini meningkat 6 persen dari tahun sebelumnya.