Aplikasi AI 'Jam Kematian' Klaim Bisa Prediksi Kapan Anda akan Meninggal dan Cara Hidup Lebih Lama

Jum'at, 20 September 2024 | 16:06 WIB
Aplikasi AI 'Jam Kematian' Klaim Bisa Prediksi Kapan Anda akan Meninggal dan Cara Hidup Lebih Lama
Ilustrasi AI (Pexels/Tara Winstead)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah aplikasi baru bernama Jam Kematian 'death clock' kini tersedia untuk diunduh dan mengklaim mampu memprediksi kapan penggunanya akan meninggal serta memberikan saran untuk memperpanjang usia.

Tersedia di berbagai platform, termasuk Apple App Store, aplikasi ini dideskripsikan sebagai alat yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan ilmu pengetahuan untuk memperkirakan umur seseorang berdasarkan kebiasaan hidup sehari-hari. Deskripsi aplikasi berbunyi, "Kita semua akan mati, hanya soal waktu. Jam Kematian memberi Anda kebenaran pahit tentang rentang hidup Anda berdasarkan gaya hidup saat ini. Namun, kami juga akan memberi tahu Anda cara mengakali kematian agar hidup Anda sedikit lebih lama."

Bagaimana Cara Kerjanya?

Untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna diminta mengisi kuesioner singkat yang mencakup pertanyaan seputar kesehatan dan kebiasaan hidup. Aplikasi ini kemudian membandingkan jawaban tersebut dengan data dari lebih dari 1.200 studi ilmiah.

Berdasarkan analisis tersebut, aplikasi dapat memprediksi tahun hingga tanggal pasti kematian penggunanya. Selain itu, aplikasi ini juga memberikan informasi mengenai harapan hidup, usia biologis, dan skor kesehatan pengguna.

Namun, aplikasi ini tidak hanya memberikan prediksi kematian. Jam Kematian mengklaim bahwa mereka juga menyediakan rekomendasi kebiasaan yang dipersonalisasi, yang dirancang untuk membantu pengguna memperpanjang usia mereka. Dengan mengikuti saran tersebut, pengguna bisa melihat bagaimana harapan hidup mereka meningkat secara bertahap.

Kedokteran 3.0: Proaktif dalam Menjaga Kesehatan

Pendiri aplikasi, Brent Franson, mengatakan bahwa Jam Kematian mencerminkan perubahan menuju Kedokteran 3.0, di mana individu didorong untuk secara proaktif mengelola kesehatan mereka.

"Di dunia saat ini, layanan kesehatan seringkali bersifat reaktif, hanya melakukan intervensi ketika masalah muncul dan sering kali terlambat. Jam Kematian menawarkan pendekatan yang berbeda dengan menyediakan pengetahuan komprehensif untuk membantu orang hidup lebih lama dan lebih sehat," jelas Franson kepada The Post.

Baca Juga: Megawati Di Hadapan Rektor Se-Rusia: AI Bisa Jadi Mesin Pembunuh Manusia Serta Pelanggeng Kediktatoran

Ulasan Pengguna

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI