Beda Komentar Jokowi dan SBY Usai Nonton Film Bioskop, Warganet: Bak Langit dan Gorong-gorong

Jum'at, 20 September 2024 | 10:51 WIB
Beda Komentar Jokowi dan SBY Usai Nonton Film Bioskop, Warganet: Bak Langit dan Gorong-gorong
Momen kebersamaan SBY dan Jokowi (Dok Biro Pers Setpres).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Jokowi, tak sedikit warganet di media sosial yang kembali membagikan jejak digital Joko Widodo. Salah satunya adalah ketika Presiden Jokowi memberikan komentar usai menonton film di bioskop.

Namun, komentar yang diberikan Jokowi dibandingkan oleh warganet dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menonton film pada 2008.

Diposting ulang oleh akun X @ARSIPAJA, pemilik akun tersebut membagikan cuplikan video yang merekam Presiden Jokowi memberikan ulasan setelah menonton film Dilan 1990 pada 25 Februari 2018.

"Tadi saya melihat film ini Dilan itu apa sebuah kesederhanaan yang diambil sudutnya dengan sudut pandang kamera yang pas, jadinya semuanya apa ee... kaget dan menjadi sebuah booming, ini sudah lebih dari berapa 7 juta kan? Inilah, apa... inilah, inilah, apa ee... sebuah apa, ee... pacaran anak muda tapi diambil dalam dari kamera yang sederhana tapi pas. Tidak berlebihan, tetapi ya justru pasnya itu yang menyebabkan masyarakat menjadi semuanya ingin nonton. Dan saya harus sampaikan ini," ucap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Demokrat: Prabowo-SBY Memang Sering Diskusi

Postingan tersebut kemudian dikutip oleh akun X @HabisNontonFilm yang membandingkannya dengan komentar SBY usai menonton film Laskar Pelangi pada 8 Oktober 2008.

Dalam potongan video berdurasi 4 menit 20 detik tersebut, SBY menjelaskan beberapa poin secara runut.

"Saya ingin memberikan komentar dan catatan yang tulus, yang jujur, barangkali juga mewakili yang lain. Pertama dari segi estetika, keindahan, film Laskar Pelangi ini luar biasa. Saya harus memberikan apresiasi yang tinggi, akting dari para aktornya, para artisnya, begitu natural, menggambarkan betul situasi di banyak tempat di negeri kita ini waktu itu, bukan sekarang. Kemudian cerminan kehidupan yang serba sulit, apa adanya. Oleh karena itu, tidak hanya akting tapi juga penyutradaraan, naskah, narasi, musik, semuanya saya menganggap ini karya seni yang sangat indah, yang berkualitas tinggi," ujar SBY kepada para awak media kala itu.

Lebih lanjut, SBY juga menekankan isu pendidikan yang diangkat dalam film Laskar Pelangi.

"Yang kedua, catatan saya adalah sangat jelas bagi siapa pun, bagi orang tua, bahwa pendidikan benar-benar masa depan. Kita diingatkan oleh anak-anak dengan kondisi yang serba minim, dia sangat gigih. Pesan-pesan yang disampaikan oleh guru juga jelas dan jika ini menjadi realita di seluruh Tanah Air, maka upaya kita untuk meningkatkan pendidikan," tambahnya.

Baca Juga: Prabowo Unggah Momen Pertemuan Dengan SBY: Terima Kasih Diskusi Mendalam Siang Ini

SBY mengakhirinya dengan perasaan bangga bahwa film buatan Indonesia pada akhirnya dapat dinikmati oleh banyak orang.

"Saya sebagai kepala negara, bangga dan bersyukur bahwa perfilman kita terus tumbuh, dan film nasional telah menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," timpal SBY.

Perbedaan komentar yang diberikan dua Presiden Republik Indonesia tersebut kemudian menjadi sorotan warganet.

"Masih lebih runut lagi tukang sayur di pasar kalau disuruh bikin opini, ini bapaknya gimana anaknya nanti," tulis akun @hum*********

"Mulyono ngomong apaan sih, kok gue bingung dalam menangkapnya," komentar @his******_

"Kalau dibandingin sama pak SBY jauh banget ya cara dia menyampaikan review film. Beliau bahkan ngasih note poin penting dari esensi film Laskar Pelangi yang baru ditonton. Contoh orang yang mikir dan nggak mikir," tambah @penu**********

"Jelas banget perbedaannya wkwkw, yang ini public speakingnya bagus, pembahasannya komplit. Satunya eeee apa yah dan eee apa yah," sahut @mix***_********

"Bak langit dan gorong-gorong ini mah," timpal @arip*********

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI