Kolaborasi GSMA - Kominfo Terapkan 5G dan Teknologi Seluler demi Percepat Transformasi Digital

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 13 September 2024 | 10:15 WIB
Kolaborasi GSMA - Kominfo Terapkan 5G dan Teknologi Seluler demi Percepat Transformasi Digital
Kolaborasi GSMA x Kominfo di Jakarta, Kamis (12/9/2024). [GSMA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - GSMA berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengungkap wawasan baru tentang bagaimana teknologi 5G dan seluler mendorong kemajuan di berbagai industri utama Indonesia, pada Digital Nations Summit tahun ini di Jakarta.

Laporan Mobile Economy Asia Pacific 2024 yang dirilis GSMA baru-baru ini, menyoroti kemajuan pesat Indonesia dalam teknologi seluler dan potensi substansialnya untuk pertumbuhan di masa depan. 

Pada 2030, Indonesia diharapkan menjadi pasar telepon pintar terbesar kedua di Asia Pasifik, dengan 387 juta koneksi telepon pintar, membuka berbagai layanan digital baru dan meningkatkan produktivitas ekonomi.

Sementara 5G masih dalam tahap awal perjalanannya di Indonesia, rencana ambisius pemerintah dan operator menunjukkan bahwa lebih dari 32 persen koneksi diperkirakan akan menggunakan 5G pada 2030, menurut laporan GSMA Intelligence. 

Baca Juga: Dua 'Menkominfo' Kerja Sama Kembangkan Ekosistem Startup Indonesia

Sekitar 67 persen koneksi akan menggunakan 4G pada 2030, menurut perkiraan, dengan 94 persen orang menggunakan telepon pintar.

Ismail, Director Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika mengatakan, selain Peta Jalan Spektrum IMT Indonesia yang sangat penting, yang menjadi inti dari strategi transformasi digital, dengan fokus pada pengembangan dan pelepasan pita frekuensi kunci untuk memungkinkan layanan-layanan canggih seperti 5G. 

Kolaborasi GSMA x Kominfo di Jakarta, Kamis (12/9/2024). [GSMA]
Kolaborasi GSMA x Kominfo di Jakarta, Kamis (12/9/2024). [GSMA]

"Dengan ini, kami meletakkan fondasi untuk peluncuran 5G yang mulus dan seterusnya, menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam ekonomi digital global," ujarnya, Kamis (12/9/2024).

Kementerian Komunikasi dan Informatika, melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika dalam acara ini menandatangani nota kesepahaman dengan Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (WANTRII) untuk mempercepat transformasi digital industri di Indonesia. 

Hal ini akan dicapai melalui contoh penerapan (use cases) 5G, dengan menghubungkan penyedia solusi dengan pengguna, mendorong kolaborasi untuk menumbuhkan ekosistem perangkat teknologi digital, serta mendukung pengembangan industri dalam negeri.

Baca Juga: Menkominfo Tetap Bantah Akun Fufufafa Milik Gibran: Itu Upaya Mengadu Domba

Julian Gorman, Head of Asia Pasific GSMA mengatakan, Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan industrinya harus bersaing secara global untuk meningkatkan ekspor dan investasi. 

"Di seluruh dunia, 5G merevolusi cara sektor industri beroperasi dan dapat meningkatkan keuntungan dalam produktivitas ekonomi, menjadi inti pertumbuhan Indonesia," ujarnya.

Dia menambahkan, dampak transformatif teknologi seluler termasuk 5G terhadap industri menggarisbawahi keharusan bagi Indonesia untuk memelihara dan mendorong ekosistem yang dinamis guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong inovasi.

Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia menekankan perlunya pendekatan kolaboratif untuk mencapai tujuan transformasi digital. 

“Melalui upaya kolektif, kita dapat memanfaatkan potensi penuh 5G dan teknologi seluler lainnya untuk mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi semua," dia menambahkan.

Teguh juga menyoroti bahwa, transformasi digital ini akan memberikan solusi lebih baik dalam industri seperti pertanian dan kesehatan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat Indonesia,.

Melihat ke masa depan, Teguh menegaskan perlunya kolaborasi melakukan kegiatan proaktif guna menunjang terwujudnya Indonesia digital yang lebih baik dan produktif di semua sektor kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia menuju Indonesia emas 2045 nantinya.

Ilustrasi 5G. (Pixabay/Hassan)
Ilustrasi 5G. (Pixabay/Hassan)

GSMA mengungkapkan bahwa Indonesia akan memperoleh sekitar 18 miliar Dolar AS dalam investasi industri seluler antara 2024 dan 2030, dengan porsi yang signifikan dialokasikan untuk jaringan 5G. 

Investasi ini diproyeksikan akan memberikan kontribusi sebesar $41 miliar terhadap PDB Indonesia selama enam tahun ke depan, yang menyoroti pentingnya teknologi seluler bagi perekonomian.

Sementara itu, Digital Nations Summit, yang diselenggarakan oleh Kominfo dan GSMA merupakan wadah membahas target digital Indonesia dan peran teknologi seluler dalam mencapai tujuan tersebut. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI