Apa Itu Crunch Culture? Brandoville Studios Asal Indonesia Ramai Dikecam Netizen

Kamis, 12 September 2024 | 20:49 WIB
Apa Itu Crunch Culture? Brandoville Studios Asal Indonesia Ramai Dikecam Netizen
Ilustrasi lembur. Penjelasan terkait apa itu Crunch Culture. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Utas viral tentang dugaan kekerasan kepada karyawan membuat Brandoville Studios asal Indonesia mendapat kecaman netizen di X. Berikut terdapat penjelasan mengenai apa itu Crunch Culture.

Sebagai informasi, utas tentang dugaan bullying hingga kekerasan di Brandoville Studios dibagikan oleh @Bisher_d790 dan @Adriandh. Brandoville Studios merupakan perusahaan studio game yang membuat artwork dalam beberapa proyek game besar.

Studio game ini terlibat pada pembuatan artwork di beberapa judul terkenal seperti Final Fantasy VII Remake, The Last of Us, dan Warcraft 3 Reforged.

Mantan karyawan menceritakan bahwa pekerja di Brandoville Studios sering lembur tanpa menerima upah yang sesuai. Bahkan terdapat seorang karyawan yang hamil tua mengalami pendarahan karena terpaksa bekerja hingga jam 3 pagi.

Baca Juga: Maarten Paes Tampil Gemilang, Netizen Malah 'Warning' sang Kekasih Luna Bijl: Jangan Main Sama Azizah Ya!

Apa Itu Crunch Culture?

Viralnya Brandoville Studios membuat istilah Crunch atau Crunch Culture ramai di media sosial. Crunch Culture sendiri merupakan sebuah lingkungan serta kebudayaan di mana karyawan bekerja lembur untuk memenuhi deadline, tanpa kompensasi.

Budaya ini umumnya ditemukan di perusahaan pengembang video game, animasi, hingga perangkat lunak. Salah satu ciri perusahaan yang menerapkan Crunch adalah karyawan lembur tanpa digaji semestinya.

Karyawan dapat bekerja lembur dan di akhir pekan, terkadang hingga 60–100 jam per minggu. Brandoville Studios dan Lemon Sky juga pernah memperoleh tuduhan Crunch Culture pada 2021 lalu. Utas viral membuat Brandoville Studios kembali mendapat sorotan.

Crunch Culture sebenarnya menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan karyawan. Selain itu, Crunch juga bisa berdampak ke penurunan kualitas kerja.

Baca Juga: Buzzer Pasang Badan Sebut Akun Fufufafa Bukan Gibran, Netizen Bantah Pakai 2 Tweet Chilli Pari Ini

Pada industri game, terutama untuk judul AAA, para karyawan biasanya dituntut untuk bekerja dalam waktu yang sangat lama untuk mengejar deadline.

Beberapa analis mengatakan bahwa kurangnya serikat pekerja adalah alasan mengapa budaya Crunch ada. Petinggi perusahaan yang tak menyeimbangkan SDM dengan target proyek dapat memicu Crunch Culture.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI