Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi menyambut adanya ide soa pembentukan angkatan siber atau defence army di Indonesia.
Menkominfo menilai kalau adanya lembaga tersebut sudah sesuai dengan perkembangan yang terjadi di seluruh dunia, di mana masyarakat ingin negara terlibat dalam pertahanan dan ketahanan khususnya di ranah siber.
"Ya bagus lah, gini loh, kebutuhan perkembangan masyarakat dunia ke depan memerlukan sebuah adjustment terhadap bagaimana negara memandang pertahanan dan ketahanan negara," ungkapnya saat ditemui di Kantor Kominfo, Selasa, (10/9/2024).
"Sehingga wacana soal defence cyber di Indonesia, atau angkatan siber Indonesia, perlu diwujudkan," lanjut dia.
Budi Arie mengatakan kalau angkatan siber ini akan berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Ia juga menegaskan kalau lembaga tersebut tidak tumpang tindih dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) maupun Kominfo itu sendiri.
"Enggak ada tabrakan (dengan BSSN) karena fungsinya buat defence," tambahnya.
Budi Arie menilai kalau fungsi Kominfo sendiri lebih berkaitan dengan civilian karena membahas soal digitalisasi masyarakat ataupun ekonomi digital.
"Pertahanan siber beda lagi, defence cyber beda lagi," pungkasnya.
Wacana pembentukan Angkatan Siber ini diusulkan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
Ia menilai sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra keempat TNI dengan menghadirkan Angkatan Siber.