Suara.com - Samsung Electronics Indonesia menyampaikan bahwa peningkatan pengguna alat kecerdasan buatan Galaxy AI mendorong perusahaan untuk terus mengembangkan kemampuannya.
Menurut data perusahaan yang disampaikan dalam acara diskusi daring di Jakarta, Selasa 10 September 2024, pengguna Galaxy AI saat fitur itu pertama kali diperkenalkan pada seri Galaxy S24 awal tahun ini mencakup 19 persen dari total pengguna ponsel Samsung.
Setelah pemasangan Galaxy AI diperluas, antara lain pada seri Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6, pengguna alat kecerdasan buatan tersebut meningkat menjadi sekitar 27 persen.
Peningkatan pengguna Galaxy AI mendorong perusahaan menyusun strategi untuk mengembangkan fitur pendukung produktivitas dan melatih mesin dengan kemampuan bahasa Indonesia.
"(Pengembangan Galaxy AI) akan bercermin kepada kebutuhan konsumen, terutama (fitur) untuk produktivitas," kata Kepala Platform Perangkat Lunak Samsung R&D Institute Indonesia Yanuar.
Kemampuan Galaxy AI mencakup kategori on-device (pemrosesan berjalan pada gawai) dan on-cloud (pemrosesan berjalan pada komputasi awan).
Kemampuan on-device Galaxy AI antara lain berkenaan dengan interpretasi, transkripsi, dan terjemahan.
Dalam hal ini, Samsung R&D Institute Indonesia melatih mesin mereka menggunakan pembicaraan berbahasa Indonesia supaya bisa memberikan respons tepat dan sesuai konteks dalam penerjemahan.
"Supaya setiap terjemahan bisa sesuai dengan KBBI, sesuai konteks, dan relevan dengan perkembangan bahasa," kata Yanuar, menggunakan singkatan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Baca Juga: Teruntuk Maba Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Hati-hati Fonologi!
Yanuar mengatakan bahwa tim penelitian dan pengembangan juga sedang mempertimbangkan untuk mengajari mesin menggunakan dialek bahasa Indonesia.