Suara.com - Perusahaan teknologi yang fokus pada privasi dan keamanan data, ForU.AI meluncurkan teknologi yang dirancang untuk mengatasi masalah pengelolaan dan keamanan data pribadi di ekosistem Web2 dan Web3.
CEO dan Co Founder ForU.AI Pang Xue Kai, mengatakan di ekosistem Web2, kebocoran data pribadi terus-menerus terjadi sehingga membuat banyak orang mulai berpikir untuk beralih mengandalkan teknologi di ekosistem Web3.
"Ekosistem Web2 tidak memungkinkan pemilik data pribadi memiliki, mengelola dan mengontrol data mereka," kata Pang Xue Kai melalui keterangannya di Jakarta, Rabu 28 Agustus 2024.
Oleh karena itu, tambahnya, ForU.AI hadir di tengah ekosistem Web3 yang semakin matang, terlihat dari berbagai peningkatan teknologinya, seperti protokol Layer 2 hingga aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang ramah pengguna.
Di Indonesia, lanjutnya, adopsi teknologi Web3 juga sudah tidak hanya sebatas pada perdagangan kripto tetapi juga sudah masuk ke aspek pengelolaan aset digital, Decentralized Autonomous Organizations, hingga memonetisasi data pribadi.
Di awal kemunculannya beberapa tahun lalu, ekosistem Web3 dan teknologi yang ada di dalamnya masih berada di tahap awal. Meski banyak inovasi dan antusiasme, ekosistem Web3 masih diisi oleh berbagai proyek yang bersifat eksperimental, sebatas mengikuti hype, hingga spekulatif.
Kini, ekosistem Web3 sudah berbeda terlihat dari adopsi teknologi yang lebih masif, jumlah investasi, dan ekosistem pendukungnya. Web3 kini tidak lagi terbatas pada kripto.
Prinsip-prinsip desentralisasi, transparansi, dan kontrol pengguna sudah mulai diterapkan di berbagai industri, mulai dari keuangan dan seni hingga rantai pasok dan media sosial.
Seiring dengan masifnya adopsi teknologi Web3, ForU.AI turut menghadirkan solusi yang memungkinkan pengguna untuk mengelola dan memonetisasi data sesuai kehendak mereka.
Baca Juga: Para Pakar Ungkap Kunci Sukses Pengembangan Web3 di Indonesia, Ini Rahasianya
ForU.AI merupakan perusahaan pertama yang mengkombinasikan teknologi blockchain, artificial intelligence (AI), dan Decentralised Identity (DiD) untuk memfasilitasi interoperabilitas data pribadi di seluruh lingkungan Web2 dan Web3, termasuk pertukaran data di platform e-commerce, asuransi, AdTech, SocialFI, NFT, GameFI, dan lainnya.