Suara.com - Gerakan boikot Raffi Ahmad bergema di media sosial bersamaan dengan Peringatan Darurat yang viral beberapa waktu lalu. Hingga Minggu (25/08/2024), akun milik Raffi Ahmad telah kehilangan 200 ribu follower dan viewer.
Sebagai informasi, tiga tagar utama yaitu #KawalPutusanMK #TolakPilkadaAkal2an, dan #TolakPolitikDinasti berhasil trending pada Kamis (23/08/2024) di X. Gabungan tiga hashtag tersebut bahkan menyentuh lebih dari 5 juta cuitan.
Bersamaan dengan viralnya #KawalPutusanMK, topik terkait 'Artis Tone Deaf' juga ramai mendapat sorotan. Artis serta influencer yang paling disorot publik adalah Raffi Ahmad. Sejumlah akun seperti @jogja_menyapa, @tanyakanrl, @jmhyukie, dan @starfess ramai menggaungkan gerakan boikot Raffi Ahmad.
"Boikot Raffi Ahmad, Rans, dan semua pegawainya. Jangan pernah kasih panggung lagi. Gue nggak akan sudi nonton konten cowok KPOP gue kalau dia masih ngundang mereka," cuit @jmhyukie.
Baca Juga: Ridwan Kamil Hapus Cuitan Julid tentang Orang Jakarta, Jejak Digital Masih Bertebaran di X
Akun @starfess bahkan melabeli Raffi Ahmad serta beberapa influencer lain dengan sebutan "Artis Gila" dan "Artis Tone Deaf".
Bahkan, gerakan kini menjalar ke aksi pemboikotan produk yang di-endorse oleh Raffi Ahmad. Pantauan melalui Social Blade, akun Instagram Raffi Ahmad mendapatkan 'rapor merah' mengingat engagement-nya turun drastis.
Pada 22 Agustus 2024, akun @raffinagita1717 tercatat kehilangan 38.713 follower. Dalam dua hari beruntun (23 dan 24 Agustus 2024), akun tersebut juga kehilangan 117.738 serta 49.273 follower.
Ini berarti Raffi Ahmad mengalami penurunan follower hingga 205.724 dalam tiga hari berturut-turut. Tak hanya Instagram, kanal YouTube milik Raffi Ahmad, Rans Entertainment, juga menerima rapor merah. Berdasarkan statistik di Social Blade, potensi view dari YouTube Rans Entertainment mengalami penurunan 13 persen.
Dari Mei hingga Agustus, kanal YouTube tersebut mengalami tren penurunan. Dalam beberapa hari terakhir, tidak ada akun yang men-subscribe YouTube Rans Entertainment.
Channel tersebut meraih puncak kejayaan pada Desember 2021 dengan total 171 juta view. Meski begitu, total view dalam 30 hari terakhir hanya 20 juta saja. Apabila konsisten unfollow akun sehingga Raffi Ahmad kehilangan jutaan follower, maka gerakan boikot dianggap cukup sukses.
Apakah gerakan boikot tersebut berhasil? Atau cuma karena terpengaruh tren? Hanya waktu yang bisa menjawab.