Suara.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meminta Pemerintah RI untuk menggandeng pengusaha lokal agar dilibatkan di proyek pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif Angga menjelaskan, dilibatkannya para penyelenggara jasa internet lokal ini agar para pelaku usaha telekomunikasi bisa berkompetisi secara sehat.
"Kami pengin yang lokal-lokal dilibatkan ke IKN untuk bisa berkompetisi secara sehat," kata Arif saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin (12/8/2024).
Ia menyatakan kalau saat ini di Kalimantan, ada 50 penyelenggara jasa internet (internet service provider/ISP) yang juga anggota APJII. Hanya saja mereka cakupan mereka masih fokus di lokal, bukan keseluruhan negara.
Baca Juga: Proyek IKN Sudah Habiskan Rp11,2 Triliun Duit APBN Sepanjang Tahun Ini
Sementara itu, penyelenggara jasa internet lokal yang dilibatkan Pemerintah RI maupun Otorita IKN adalah nasional player, atau yang disebut Arief sebagai perusahaan pelat merah milik negara.
"Kalau ISP di Pulau Kalimantan ada sekitar 50 lah, lokal ya ini bukan national player ya," imbuhnya.
Maka dari itu, dirinya meminta Pemerintah RI untuk turut menggandeng pengusaha lokal di Kalimantan, tak hanya diserahkan ke perusahaan 'pelat merah'.
"Saya sudah mengimbau juga otorita dan pemerintah, juga seiring dengan perkembangan IKN, teman-teman yang lokal dilibatkan untuk membangun bersama IKN ini lah," pinta Arif.
"Sekarang mungkin karena masih awal, oke lah mungkin biar percepatan dan lain-lain jadi intervensi dari ISP pelat merah," tandasnya.
Baca Juga: Penggunaan Uang Negara Buat Bangun IKN Bertambah Jadi Rp 42 Triliun
Sebelumnya pada Kamis (14/3/2024), Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap soal siapa pemain yang terlibat dalam membangun konektivitas IKN.
Mengutip ANTARA, Menkominfo menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki konektivitas andal yang disediakan oleh salah satu perusahaan telekomunikasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Telkom Indonesia.
Sementara itu di laporan terpisah, PT Telkom Indonesia telah menyiapkan infrastruktur dan layanan telekomunikasi baik Fixed Broadband (Wifi) ataupun Mobile Broadband (seluler) untuk Upacara 17 Agustus 2024 di IKN.
Lewat siaran pers, Telkom memaparkan infrastruktur dan layanan telekomunikasi di IKN meliputi jaringan berkapasitas 200 Gbps melalui tiga jalur (Batu Ampar, Sepaku & Labangka) yang terhubung dua gateway internasional (Batam dan Manado), dan 23 data center serta 1 Hyperscale Data Center (HDC) Cikarang; 6 jalur in/out Kalimantan dengan landing points sistem kabel laut di 3 titik (Takisung, Sei Kakap dan Sangatta); backup Satelit Merah Putih dan Starlink; layanan seluler dengan 34 BTS Telkomsel yang dapat melayani hingga 35 ribu pelanggan; serta dukungan security berupa Next Generation Firewall dan DDoS Protection.
"Seluruhnya disiapkan dengan capacity, diversity, dan cyber security yang terbaik dan andal," ucap Telkom.