Suara.com - Beberapa tahun silam Nokia sempat menjadi penguasa pasar ponsel Indonesia. Namun setelah gempuran HP China, perusahaan teknologi asal Swedia itu ternyata masih eksis di Tanah Air.
Namun Nokia tak lagi unjuk gigi lewat produk seperti HP. Mereka mengumumkan strategi baru yang disebut 'Technology Vision 2030' untuk diterapkan di Indonesia.
President Director Nokia Indonesia, Ozgur Erzincan mengatakan, strategi Technology Vision 2030 ini mampu mengidentifikasi tren dan teknologi baru yang akan membentuk masa depan teknologi, jaringan, dan dunia selama beberapa tahun ke depan.
Ia menjelaskan, strategi teknologi Nokia ini amat penting untuk mewujudkan potensi penuh teknologi kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud), dan tren baru lain dengan konektivitas sebagai faktor utama yang memungkinkan adopsi teknologi tersebut.
Baca Juga: Samsung Ciptakan Baterai Spek 'Monster': Jarak Tempuh 900 Km, Tahan 2 Dekade
"Dengan menggunakan pendekatan solusi mission-critical-nya, Nokia akan memperkuat perusahaan-perusahaan di Indonesia dan penyedia layanan komunikasi dengan teknologi yang membantu dunia berkolaborasi, mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, produktivitas industri, dan akses digital yang inklusif," paparnya dalam acara Nokia Amplify Indonesia di Jakarta pada Selasa (6/8/2024).
Berikut teknologi baru Nokia yang dipamerkan di Indonesia.
Portofolio Radio
Perjalanan Kepemimpinan Radio menggambarkan portofolio perangkat keras radio AirScale, baseband, dan small cells, menekankan produk-produk terbaru dan yang berkembang untuk menunjukkan kepemimpinan Nokia di bidang RAN, yang mengedepankan kinerja dan efisiensi.
Layanan Jaringan Berbasis AI/ML
Ini adalah layanan jaringan seluler baru yang terbuat dari kombinasi unik digital twins, AI, dan otomatisasi. Digital twins yang didukung AI memberikan gambaran nyata tentang keseluruhan jaringan dan kinerjanya.
Teknologi ini secara otomatis merekomendasikan atau memicu tindakan yang tepat pada waktu yang tepat dalam desain jaringan, penerapan, optimasi, dan pemeliharaan perangkat keras.
Baca Juga: Imajin Bangun Hardware Serta Bioteknologi di ITS Pada Tech Link Summit 2024
Dengan ini, pengguna mampu mencapai posisi terdepan dalam kinerja jaringan dan memaksimalkan nilai bisnis dari siklus hidup jaringannya.
Multi-Access Edge Slicing
Solusi ini menghadirkan kemampuan Edge Slicing terhadap Akses Nirkabel Tetap dan Akses Serat, memberikan pengalaman yang konsisten di berbagai opsi akses.
Multi-Akses Edge Slicing dapat diintegrasikan dengan cloud edge, memungkinkan penyedia layanan komunikasi untuk menyediakan jaringan yang berkinerja tinggi dan latensi rendah untuk penggunaan dan aplikasi pelanggan Nokia.
Perangkat lunak Digital Operations dan irisan jaringan, yang didasarkan pada persyaratan SLA bisnis yang spesifik, dapat dioperasikan sepanjang siklus hidup bisnis. Mulai dari pembuatan irisan hingga penerapan dan jaminan otomatis dalam akhir siklus.
"Dengan memanfaatkan perkembangan dalam strategi 6G dan solusi 5G advanced, Nokia siap membantu perusahaan-perusahaan Indonesia dan penyedia layanan komunikasi untuk berkembang dalam beberapa dekade mendatang," jelasnya.