Suara.com - Poco Pad baru saja diluncurkan ke Indonesia beberapa waktu lalu. Ini sekaligus menjadi tablet Poco pertama yang hadir di dunia.
Poco Pad debut sebagai tablet Android yang membawa layar besar, dan tentu saja harganya murah untuk di kelasnya. Oh iya, Poco Pad juga menjadi kembaran dari Redmi Pad Pro yang diluncurkan Xiaomi beberapa hari setelahnya.
Poco Pad sendiri hadir dengan varian warna Blue dan Grey dengan opsi memori tunggal RAM 8GB dan ROM 256GB. Tablet ini dilengkapi pula dengan aksesori berupa Poco Pad Keyboard, Poco Smart Pen, hingga Poco Pad Cover.
Suara.com berkesempatan melakukan review Poco Pad varian warna Blue selama hampir tiga minggu, lengkap dengan aksesori keyboard dan pen. Berikut ulasannya.
Baca Juga: HP Murah Anyar: POCO C75 Muncul di Database IMEI
Desain dan isi boks
Saat pertama kali dibuka, kami melihat Poco Pad tampil sebagai tablet yang cukup kokoh. Faktornya karena tablet ini berbahan alumunium yang melapisi panel belakang hingga bingkai.
Terkait ukuran, Poco Pad hadir dengan dimensi 280mm x 181.85mm x 7.52mm yang masih aman saat dipegang dengan satu tangan. Nah bobotnya yang sebesar 571 gram ini nih bakal bikin kalian pegal kalau dipegang berlama-lama.
Secara desain Poco Pad tampil cukup simpel. Sisi belakang ada logo Poco dan dua bulatan besar yang isinya satu kamera dan satu lampu flash LED.
Kalau diletakkan dengan posisi horizontal layaknya laptop, sisi atas Poco Pad menampilkan tombol pengatur volume, dua lubang mikrofon, dan slot MicroSD hingga 1TB. Tidak ada slot SIM ya di tablet ini, jadi cuma terhubung internet Wifi.
Baca Juga: Harga 2 Jutaan, Ini Spesifikasi Gahar POCO M6 Plus: Kamera 108MP, Layar 120Hz
Sisi kiri ada tombol daya (power) dan dua lubang speaker. Sedangkan kanannya ada port USB-C, jack audio 3.5mm, dan dua lubang speaker.
Dengan demikian, tablet ini hadir dengan empat speaker di kiri-kanan. Sedangkan sisi bawahnya tidak menampilkan apapun.
Isi boks Poco Pad mencakup unit tablet, adaptor charger 33W, kabel USB-C, panduan singkat, kartu garansi, hingga ejector untuk melepas SD card.
Layar
Poco Pad membawa layar LCD berukuran 12,1 inci, resolusi 2.5K 2560 x 1600 piksel, rasio aspek 16:10, refresh rate 120Hz, touch sampling rate 240Hz, kecerahan maksimum 600 nits, kerapatan piksel 249 ppi, mendukung Dolby Vision, dan dilapisi Corning Gorilla Glass 3.
Keunggulan Poco Pad ini memang tentu ada di ukuran layarnya yang besar. Selama pemakaian, tablet ini nyaman banget kalau dipakai untuk menonton video, scroll media sosial, atau bekerja.
Layar 12,1 inci ini juga enak untuk multi-tasking dengan buka banyak aplikasi. Pekerjaan saya sebagai jurnalis yang membuka beberapa platform sekaligus seperti email, browser, Notes, sampai riset dengan buka YouTube atau pdf, bisa sangat mudah diselesaikan.
Hal ini bisa dilakukan berkat fitur split screen yang mengubah satu layar dibagi dalam dua aplikasi di kiri-kanan. Masih kurang? Ada juga fitur floating windows yang membuat tampilan aplikasi jadi mengambang.
Keunggulan Poco Pad lainnya yakni tablet ini memiliki fitur Cross-device collaboration yang memungkinkan perangkat terhubung dengan HP Xiaomi atau Poco lainnya.
Kami coba di Poco F6 misalnya, Poco Pad bisa menampilkan layar ponsel itu ke dalam tablet. Bahkan, file seperti teks atau gambar bisa copy-paste dengan mudah dari tablet ke HP atau sebaliknya.
Satu hal yang kami soroti di komponen layar ini adalah Poco kurang memanfaatkan kemampuan software dengan ukuran sebesar itu. Layar ini hanya bisa dibagi jadi dua aplikasi kiri kanan, tidak bisa lebih seperti tiga atau empat aplikasi.
Adanya floating windows memang cukup membantu, cuma tampilannya terbatas karena aplikasi jadi terlihat kecil sekali. Untuk yang biasa multitasking dengan laptop, mungkin bakal perlu penyesuaian dengan harus pindah satu aplikasi ke aplikasi lain.
Kemudian layarnya juga memiliki bezel yang cukup tebal dengan rasio screen to body 83,6 persen. Memang ini sepele dan masing-masing selera, tapi itu cukup berpengaruh karena mengurangi ukuran layar 'sebenarnya'.
Kamera
Poco Pad hadir dengan kamera belakang 8MP yang dipasangkan dengan lampu flash LED. Lalu di sisi depan ada kamera selfie beresolusi 8MP.
Untuk sebuah tablet memang kameranya cukup oke, terutama lensa selfie. Ini sudah cukup banget kalau dipakai untuk kebutuhan seperti meeting online, tapi masih ada enggak sih tren WFH?
Nah kamera belakangnya ini juga lumayan ya dipakai kalau dalam kondisi luar ruangan. Tapi lagi-lagi, siapa yang pakai tablet buat hunting foto? Kan sudah ada smartphone?
Jadi ya menurut kami, ada kamera saja sudah bagus sih. Tapi kalau mau lihat hasil kamera Poco Pad, berikut di bawah ya.
Hasil kamera Poco Pad
Performa
Poco Pad ditenagai chipset Snapdragon 7s Gen 2 yang dipasangkan dengan RAM LPDDR4X 8GB dengan ROM UFS 2.2 256GB. Masih kurang? Ada slot Micro SD yang bisa menambah kapasitas memori hingga 1TB.
Terkait performa, Poco Pad mendapatkan skor 602.828 untuk AnTuTu v10. Untuk Geekbench 6, skor Poco Pad mencapai 1.032 untuk single core dan 2.963 untuk multi core.
Mesin kayak begini sih kalau untuk browsing, scroll media sosial, atau menonton video mah lancar jaya. Enggak bakal ada lag atau patah-patah meski buka beberapa aplikasi sekaligus.
Saat dites dengan aplikasi edit video Capcut, Poco Pad tampil tanpa lag sekalipun. Dia dapat dengan mudah mencari dan mendownload gambar, edit video, hingga render tanpa kendala sekalipun.
Tapi itu berlaku jika kerja di dalam ruangan ber-AC ya. Nah untuk pekerja mobilitas seperti saya yang biasa di luar ruangan, Poco Pad mulai kewalahan dipakai untuk Capcut dalam kondisi siang terik. Bahkan tablet juga mulai agak panas, yang mungkin karena efek kondisi sekitar.
Kalau untuk main game, Poco Pad sudah sangat mumpuni untuk dipakai main Mobile Legends dengan opsi Frame Rate 'Super' dan Grafis 'Ultra'. Game bisa dimainkan tanpa patah-patah sekalipun.
Kendalanya ada di dimensinya yang besar dan berat, mungkin bakal membuat kalian kesulitan dalam memainkan game. Jika ingin main berlama-lama, pastikan tangan kalian ada sandaran seperti di atas meja agar tidak pegal memegang tablet.
Baterai
Poco Pad muncul dengan baterai berkapasitas 10.000mAh yang dipasangkan dengan charger 33W. Baterai sebesar ini mah bisa tahan hingga dua hari, syaratnya pemakaian ringan ya.
Misalnya, kalau dipakai hanya untuk browsing, menulis artikel, atau scroll media sosial, Poco Pad bisa tak perlu charger hingga esok hari. Kalian tak perlu khawatir malah kalau baterainya masih 50 persen tapi lupa bawa charger.
Tapi kalau dipakai untuk aktivitas berat seperti main game hingga edit video Capcut, baterainya cukup berkurang drastis. Saya seharian pakai untuk edit di Capcut dari pagi sampai sore, malamnya harus charger karena sudah masuk ke 20 persen.
Charger 33W juga masih belum cukup kencang untuk mengisi daya baterai 10.000mAh di Poco Pad. Soalnya, kami memerlukan waktu hingga sekitar dua jam untuk mengisi daya dari 0 sampai 100 persen.
Aksesori Poco Pad
Seperti kami sebutkan sebelumnya, Poco Pad hadir dengan aksesori berupa Poco Pad Keyboard dan Poco Smart Pen. Kehadiran aksesori ini memang amat penting untuk membuat tablet lebih maksimal.
Sesuai namanya, Poco Pad Keyboard sangat membantu kami untuk kebutuhan kerja jurnalis dalam menulis artikel. Isi boksnya juga berisi cantolan untuk menempelkan keyboard dan pen.
Sedangkan Poco Smart Pen bisa dipakai untuk kebutuhan menulis, menggambar, atau bahkan hanya scroll media sosial. Pena pintar ini memiliki dua tombol di atas bawah yang masing-masing beda fungsi.
Tombol bawah dipakai untuk scroll ke bawah, sedangkan yang atas sebaliknya. Cara kerjanya benar-benar seperti kursor mouse.
Tapi jadi beda fungsi apabila ditekan lebih lama. Kalau tombol bawah fungsinya jadi shortcut untuk menggambar, sedangkan tombol atas untuk screenshot layar yang bisa disesuaikan ukurannya.
Kehadiran dua aksesori ini sangat membantu kami untuk bekerja. Tapi ya tentu ada juga kekurangannya.
Keduanya sama-sama terhubung dengan Bluetooth, bukan magnet. Jadi kalian harus pairing secara manual lebih dulu, tidak bisa langsung dipakai.
Berikut kami rangkum cara menghubungkan pena dan keyboard Poco Pad.
Cara pasang keyboard bawaan Poco Pad
1. Tempelkan keyboard dan tablet Poco Pad lebih dulu
2. Nyalakan Bluetooth di Poco Pad
3. Cari tombol di sisi kanan keyboard, atau posisinya di bawah tablet
4. Geser tombol dari yang awalnya warna merah ke hijau
5. Apabila ada pop-up Poco Pad Keyboard di tablet, artinya sudah terpasang
6. Kalau belum bisa juga, charger keyboard dulu dan lakukan hal di atas
Cara pasang pen bawaan Poco Pad
1. Nyalakan Bluetooth di Poco Pad
2. Charger pen lebih dulu
3. Kalau ada notifikasi pop-up di tablet, berarti sudah langsung terhubung
4. Kalau belum muncul notifikasi, tekan lama salah satu tombol di pen sampai ada kolom pop-up
Kesimpulan: Kelebihan dan Kekurangan Poco Pad
Jargon Poco berupa 'Performa Extreme Harga Extreme' ternyata memang bukan sekadar omong kosong. Kalimat itu sukses diterapkan di produk terbaru mereka sekaligus tablet pertama di dunia, Poco Pad.
Harga Poco Pad yang dijual 'cuma' Rp 3.999.000 sangat worth it untuk tablet di kelasnya. Layar besar, performa mantap, baterai badak, bisa jadi alasan kalian untuk yang mau coba beralih ke tablet.
Poco Pad sudah amat mumpuni dipakai untuk menonton video, browsing, menggambar, ataupun bekerja ala jurnalis seperti saya. Makin mantap lagi dengan fitur Cross-device collaboration yang bisa menghubungkan Poco F6 dan Poco Pad.
Belum lagi aksesori berupa Poco Pad Keyboard dan Poco Smart Pen yang dijual masing-masing dengan harga Rp 699.000. Jika ditotal dengan Poco Pad dengan harga menjadi Rp 5,4 jutaan, kalian enggak akan menyesal beli paket lengkap ini.
Tapi perlu dicatat juga aksesori ini dibeli sesuai kebutuhan saja. Kalau kalian ingin membuat tablet sebagai pengganti laptop, maka beli cukup beli keyboard. Tapi kalau ingin menggambar, ya beli pena saja.
Adapun kekurangan Poco Pad yang benar-benar harus disorot adalah tidak adanya slot kartu SIM. Jadi buat internetan, kalian harus benar-benar bergantung pada Wifi.
Software juga mungkin harus benar-benar jadi fokus Poco. Layar sebesar itu kalau hanya efektif untuk dua aplikasi rasanya percuma.
Apabila software Poco Pad bisa menampung hingga empat aplikasi, punya mode PC, Cross-device collaboration yang lebih mulus tanpa patah-patah, mungkin bisa membuat konsumen benar-benar pindah jadi pengguna full ekosistem Poco (alias Xiaomi).
Terakhir adalah aksesori yang tersambung lewat Bluetooth, bukan magnet. Baterai Poco Pad memang badak, tapi tidak dengan keyboard maupun pen. Kalau memang kalian beli paket lengkap tablet plus aksesori, kami sarankan untuk tidak sering-sering menghubungkannya dengan bluetooth.
Terlepas dari semua kekurangan itu, Poco Pad sangat layak untuk dibeli. Harga Poco Pad dijual Rp 3.999.000, sedangkan aksesori keyboard dan pen masing-masing dibanderol Rp 699.000.