Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi tengah menyiapkan regulasi baru yang mengatur pembatasan transfer pulsa dengan nominal maksimum Rp 1 juta per hari.
"Kami juga akan membatasi regulasi transfer pulsa maksimal Rp 1 juta per hari," kata Menkominfo Budi Arie saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Kamis (1/8/2024).
Ia beralasan kalau pembatasan ini dilakukan demi menekan judi online di masyarakat. Budi Arie menyebut kalau transfer pulsa adalah modus baru judi slot di Tanah Air.
"Karena disinyalir judol ini menggunakan mata uang pulsa. Masa satu hari bisa sampai Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar transfer pulsa?" ucap dia.
Baca Juga: Kominfo Mau Blokir VPN Gratis buat Lawan Judi Online
Budi Arie pun sudah memberikan arahan kepada para operator seluler di Indonesia untuk memberlakukan pembatasan transfer pulsa ini.
"Saya sudah sampaikan ke para Direktur Utama (Dirut) operator seluler ke Indosat, XL, Telkomsel, dan Smartfren. Mereka sudah sosialisasi lah, transfer pulsa maksimal satu juta per hari. Supaya pulsa jangan dijadikan komoditas untuk judi online," pungkasnya.
Kominfo akan blokir VPN gratis
Sebelumnya Budi Arie Setiadi juga mengumumkan bakal membatasi akses virtual private network (VPN) gratis di Indonesia. Hal itu dilakukan demi menekan akses judi online di masyarakat.
"Saya sudah mengeluarkan kebijakan untuk menutup VPN, karena judol (judi online) menggunakan VPN. Jadi kami tutup, VPN-nya kami blokir. Sehingga masyarakat tidak bisa akses judol melalui VPN," papar dia saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Kamis (1/8/2024).
Baca Juga: DuckDuckGo vs Yandex Browser, Perbandingan Kelebihan dan Kekurangannya
Menkominfo menjelaskan kalau berdasarkan temuan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen APTIKA) Kominfo, ada 20-30 perusahaan yang mengelola VPN gratis.
Bahkan, Kominfo sudah melakukan uji coba untuk memblokir tiga VPN yang dianggapnya paling banyak digunakan masyarakat untuk mengakses judi slot.
"Nanti bertahap, semua VPN gratis yang mengandung konten negatif kami blokir," imbuhnya.
Terkait VPN berbayar, Budi Arie menjelaskan kalau akses jaringan itu kebanyakan dipakai oleh masyarakat kalangan menengah ke atas. Makanya untuk saat ini dia mau membatasi VPN gratis yang kebanyakan dipakai rakyat kecil.
"Kalau rakyat kecil disuruh bayar Rp 100-200 ribu per bulan kan malas. Maksudnya kami konsentrasi ke rakyat kecil dulu," lanjut dia.
Kendati begitu Budi Arie menegaskan kalau pemblokiran VPN berbayar juga bisa dilakukan apabila pengelola tidak patuh soal aturan judi online dilarang di Indonesia.
"Nanti kami lihat juga, kami evaluasi. Kalau VPN berbayar tidak kooperatif, ya dengan segala hormat kami blokir juga," pungkasnya.