Suara.com - Perusahaan telepon seluler Blackberry dinyatakan bangkrut pada awal 2022 lalu. Kisah perjalanan Blackberry dan alasan ponsel ini bisa bangkrut menarik untuk disimak.
Sinyal kebangkrutan perusahaan asal Kanada ini muncul karena mereka kalah bersaing dengan ponsel lainnya, seperti iPhone dan Samsung.
Kisah perjalanan Blackberry dimulai sejak 1984. Melansir The Canadian Enclycopedia, BlackBerry Limited (sebelumnya Research In Motion atau RIM) adalah perusahaan komunikasi seluler.
Didirikan pada tahun 1984 oleh Mike Lazaridis dan Doug Fregin di Waterloo, Ontario, perusahaan ini merilis perangkat pertamanya – pager yang mampu mengirim email – pada 1999.
Setelah merilis smartphone pertamanya pada 2002, BlackBerry dengan cepat menjadi teknologi yang populer, pertama di kalangan pebisnis dan kemudian masyarakat umum.
Namun, pada awal 2010-an mereka berjuang untuk mengimbangi pasar smartphone yang kompetitif. Pada 2016, perusahaan mengumumkan akan mengalihdayakan semua produksi perangkat keras ke perusahaan lain, alih-alih berfokus pada pengembangan perangkat lunak.
Berkompetisi dengan Google, Android, dan iPhone
Pada 2007, RIM telah mengakuisisi lebih dari 30 persen pasar smartphone AS dan berada di urutan kedua setelah perusahaan telekomunikasi Finlandia Nokia secara global.
Pada tahun yang sama, Apple, sebuah perusahaan komputer dari Silicon Valley, merilis iPhone, mengganggu pasar smartphone dan menjadi salah satu katalis utama penurunan RIM.
Baca Juga: 3 Cara Transfer Foto dari iPhone ke Android, Solusi Pengganti AirDrop
iPhone adalah pengubah permainan untuk industri smartphone karena layar sentuhnya, yang memungkinkan pengguna untuk menavigasi Internet melalui browser Web Safari Apple.