Cara Kerja Social Engineering
Ada beberapa cara yang dilakukan penipu untuk mengelabui korbannya dengan modus Social Engineering ini. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Berpura-pura sebagai merek terpercaya
Penipu seringkali menyamar atau "meniru" perusahaan yang dikenal, dipercaya, dan mungkin sering atau teratur berbisnis dengan korban.
Dengan demikian, korban akan menurut saja dengan perintah yang dilakukan penipu. Padahal, perusahaan yang bermitra dengan korban belum tentu akan menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi.
2. Berpura-pura sebagai lembaga pemerintah atau figur otoritas
Sebagaimana diketahui, orang-orang akan mempercayai, menghormati, atau takut pada otoritas (dalam berbagai tingkatan).
Pelaku Social Engineering akan memanfaatkan naluri ini dengan pesan yang tampak atau mengaku berasal dari lembaga pemerintah untuk memanipulasi korban.
Misalnya Anda harus memberikan data sensitif untuk kebutuhan pajak, agar BPJS Kesehatan bisa gratis dan sebagainya. Padahal, data pribadi adalah sebuah data yang tak bisa diumbar sembarangan.
3. Menimbulkan rasa takut atau urgensi
Baca Juga: Kaspersky Hentikan Penjualan Software Anti-virus di AS
Banyak masyarakat cenderung bertindak gegabah saat takut atau terburu-buru. Penipuan rekayasa sosial dapat menggunakan sejumlah teknik untuk menimbulkan rasa takut atau urgensi pada korban.