Suara.com - Salah satu perusahaan starup, Jangjo, melihat potensi daur ulang sebagai salah satu solusi atasi sampah.
Startup ini menyediakan solusi pengolahan sampah melalui Jangjo Zero Waste Integrated (JOWI) System.
Semua sampah yang dikumpulkan, dipilah, kemudian diproses menjadi barang-barang bernilai, seperti Refuse Derived Fuel (RDF) atau Solid Recovered Fuel (SRF), barang-barang bernilai lainnya.
Co-founder dan Chief Operation Officer (COO) Jangjo, Eki Setijadi, menuturkan bahwa JOWI memiliki berbagai keunggulan.
"Compact system yang dapat menghemat penggunaan lahan hingga 70 persen, pendekatan mixed waste friendly," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Dia menambahkan, sampah yang dikumpulkan hanya membutuhkan pemisahan sederhana namun diolah secara efisien dan efektif.
![Co-founder dan Chief Operation Officer (COO) Jangjo, Eki Setijadi. [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/28/48897-co-founder-dan-chief-operation-officer-coo-jangjo-eki-setijadi.jpg)
Kemudian, memberikan laporan hasil berbasis manfaat yang dihasilkan dari pengolahan sampah melalui impact report.
Menurut Eki, perusahaannya mengerjakan riset dan pengembangan untuk mengolah bahan bernilai, salah satunya bahan bakar dan furniture seperti meja.
"Produk furniture keluaran Janjo telah digunakan menjadi dekorasi di sebuah kafe," ujarnya.
Baca Juga: G20: Indonesia Dorong Teknologi Inklusif, Tak Ada Pekerja yang Tertinggal!
Dia menjelaskan, material 3,5 ton di kafe itu terbuat dari sampah, salah satunya untuk decking lantai.