Suara.com - Saluran televisi, operasional pesawat dan bandara hingga bank di berbagai negara di seluruh dunia mengalami gangguan akibat komputer yang menggunakan sistem operasi Windows tiba-tiba mati.
Laporan terkini, acara Sky News tidak mengudara pada Jumat pagi, digantikan oleh rekaman arsip akibat gangguan Microsoft IT.
Downdetector, situs web yang memantau pemadaman listrik, melaporkan lonjakan tiba-tiba dalam masalah dengan situs web termasuk aplikasi Microsoft, situs web perbankan, dan aplikasi maskapai penerbangan.
Sementara, dikutip dari The Tekegraph, maskapai Ryanair meminta penumpang untuk tiba di bandara tiga jam lebih awal dengan menyalahkan "masalah TI pihak ketiga, yang berada di luar kendali Ryanair dan memengaruhi semua maskapai yang beroperasi di seluruh jaringan".
Baca Juga: Apa Itu Gangguan Kecemasan, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Secara daring, pengguna melaporkan masalah hingga ke Australia, Selandia Baru, India, dan Jepang, dengan Inggris kemungkinan akan terkena dampak yang besar pada hari Jumat. Namun, hingga kini belum ada laporan gangguan ini berdampak di Indonesia.
Salah seorang pengamat keamanan siber, Troy Hunt melalui akun X menyinggung adanya "sesuatu yang sangat aneh sedang terjadi saat ini" dengan orang-orang di seluruh dunia mengeluh bahwa komputer Windows mereka tiba-tiba menampilkan "Blue Screen of the Dead" atau BSOD dan memasuki mode pemulihan.
Pakar keamanan siber itu menduga adanya masalah yang berkaitan dengan Crowdstrike, perangkat lunak antivirus, yang tampaknya menyebabkan komputer mogok.
Sementara, pendiri perusahaan penelitian cyber Imperum, Senad Arun mengatakan, insiden ini bisa dikatakan sebagai “Hari Kiamat Crowdstrike”.
Dalam sebuah posting di situs webnya, Crowdstrike mengatakan: “Crowdstrike mengetahui adanya laporan kerusakan pada Windows yang terkait dengan Falcon Sensor.”
Baca Juga: Bahaya! Teguh Aprianto Ungkap Windows Bajakan Bisa Jadi Pintu Masuk Para Hacker