Jalis mengatakan kendalanya saat mengkoding juga berat, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan pihaknya juga menggunakan tiga bahasa yakni Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, namun pada bagian Bahasa Arab masih sering terjadi error.
Sementara Dosen Pendamping Tim QSMART Lailatul Nuraini menjelaskan dengan usaha untuk terus menyempurnakan koding akhirnya kendala dapat teratasi dengan baik dan media dapat berjalan lancar, meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi.
"Kami berharap dengan adanya media pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan wawasan fisika melalui sudut pandang Al Quran, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan mempengaruhi mereka dalam bertindak di kehidupan sehari-hari," katanya.