Hukum Newton dalam Al Quran? Mahasiswa Unej Buktikan Keterkaitannya Lewat Augmented Reality

Senin, 15 Juli 2024 | 10:20 WIB
Hukum Newton dalam Al Quran? Mahasiswa Unej Buktikan Keterkaitannya Lewat Augmented Reality
Ilustrasi rumus fisika. (Pexels.com/JESHOOTS.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fisika atau ilmu tabii adalah sains atu ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya.

Namun seringkali, seseorang malah mempelajarai ilmu tersebut. Padahal, Fisika adalah salah satu ilmu sains paling dasar, memahami bagaimana alam semesta bekerja.

Tetapi uniknya empat mahasiswa Universitas Jember (Unej) merancang media pembelajaran literasi sains Al Quran dengan menciptakan terobosan baru dalam dunia pendidikan yakni membuat media pembelajaran digital augmented reality untuk meningkatkan wawasan fisika dipadukan dengan Al Quran.

"Kebanyakan implementasi dalam teknologi pembelajaran berfokus pada sains saja, akan tetapi masih sedikit media pembelajaran yang dikaitkan dengan Al Quran," kata Ketua Tim Quranic Sains Media Augmented Reality (QSMART) Jalis Syarifah dikutip dari ANTARA di Jember pada Senin (15/7/2024). 

Baca Juga: Revolusi Pembelajaran untuk Mahasiswa Generasi Zilenial di Indonesia

Jalis bersama ketiga rekannya Halimatus Sa’diyah (Pendidikan Fisika), Mohammad Kelvin Rizka Aziizi (Pendidikan Fisika), dan Mochammad Athar Humam Ghazanfar (Teknologi Informasi) menjelaskan mengenai urgensi dari pembuatan media digital augmented reality tersebut karena banyaknya media pembelajaran hanya berfokus pada pembelajaran sains saja.

"Kami termotivasi menciptakan media digital augmented reality untuk meningkatkan keimanan dan moralitas siswa sebagaimana Al Quran menjadi pedoman hidup," tuturnya.

Tim QSMART Unej tengah merancang augmented reality berbasis neurosains (ANTARA/HO-Humas Unej)
Tim QSMART Unej tengah merancang augmented reality berbasis neurosains (ANTARA/HO-Humas Unej)

Menurutnya, media pembelajaran digital yang diciptakan bersama timnya itu dimuat melalui objek 3D yang menyediakan kode bar untuk disalin, sehingga muncul bentuk audio visual 3D dari implementasi sains.

"Adapun materi fisika yang dicantumkan yakni Hukum Newton untuk kelas 11 sekolah berbasis Islam, karena salah satu materi yang mudah direalisasikan dan banyak penerapannya dalam kegiatan sehari-hari," katanya.

Ia menjelaskan contoh ayat Al Quran yang terdapat dalam terobosan augemented reality yakni Surat Yasin Ayat 38 yang membahas tentang peredaran matahari, sedangkan relevansi materi fisika dalam ayat tersebut berkaitan dengan teori Hukum Newton I menjelaskan terkait benda yang bergerak secara konstan.

Baca Juga: Surat Al-Kahfi 10 Ayat Pertama dan Terakhir: Arab, Latin serta Artinya

"Selama proses pembuatan media digital augemented reality itu mengalami beberapa kendala yang harus ditempuh oleh Tim QSMART. Tantangan terberat terdapat di perancangan augmented reality sendiri," ujarnya.

Jalis mengatakan kendalanya saat mengkoding juga berat, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan pihaknya juga menggunakan tiga bahasa yakni Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, namun pada bagian Bahasa Arab masih sering terjadi error.

Sementara Dosen Pendamping Tim QSMART Lailatul Nuraini menjelaskan  dengan usaha untuk terus menyempurnakan koding akhirnya kendala dapat teratasi dengan baik dan media dapat berjalan lancar, meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi.

"Kami berharap dengan adanya media pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan wawasan fisika melalui sudut pandang Al Quran, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan mempengaruhi mereka dalam bertindak di kehidupan sehari-hari," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI