Suara.com - Netizen X belum lama ini digegerkan dengan screenshot laman Facebook Budi Arie Setiadi. Dalam beberapa unggahan lawasnya, Budi Arie Setiadi terlihat mengunggah beberapa konten sensitif hingga membagikan link judi online.
Dalam kolom balasan unggahan @andikamalreza beberapa waktu lalu, seorang netizen dengan akun @ChefMarmot mengunggah screenshot unggahan Budi Arie Setiadi di tahun 2012 ketika dirinya masih belum menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Terlihat di unggahan 17 Oktober 2012 dan 23 September 2012, akun Facebook diduga milik Budi Arie Setiadi mengunggah link judi online dengan judul "Budi Arie is playing poker!". Bersama dengan unggahan ini terlihat situs Texas HoldEm Poker.
Unggahan @ChefMarmot ini kemudian menjadi viral bersamaan dengan sejumlah unggahan lawas di akun Facebook Budi Arie Setiadi. Banyak netizen yang menuduh Budi Arie Setiadi bermain judi online.
Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Selewengkan Dana Pendidikan Rp665 Triliun, Benarkah?
Terkait kabar yang santer beredar di media sosial ini, kami melakukan penelusuran lebih lanjut. Ternyata informasi mengenai Menkominfo main judi online adalah tidak benar dan merupakan konten hoaks yang masih belum bisa dipastikan kebenarannya.
Screenshot yang beredar di X ini belum bisa dinyatakan asli karena akun Facebook Budi Arie Setiadi kini sudah dikunci. Lebih lanjut, di tahun 2012 lalu, sosok Budi Arie Setiadi masih belum menjabat sebagai Menkominfo.
Saat ini akun Facebook dengan nama Budi Arie Setiadi tersebut dalam kondisi terkunci. Karena itu pula, saat ini postingan akun Facebook Budi Arie Setiadi tidak bisa dibuka secara publik.
Berdasarkan penelusuran, situs yang dibagikan akun Budi Arie Setiadi di Facebook pada tahun 2012 ini adalah Texas HoldEm Poker. Situs game ini bahkan masih tersedia di Facebook dengan total 61 juta likes serta 57 juta pengikut.
Apa itu Texas HoldEm Poker?
Keterangan di laman Texas HoldEm Poker menyebut jika situs ini adalah game atau mainan. Perusahaan yang bertanggung jawab untuk Texas HoldEm Poker adalah Zynga. Laman Facebook Texas HoldEm Poker berisi link permainan yang bisa diakses oleh pengunjungnya.
Tidak diketahui dengan pasti apakah Texas HoldEm Poker adalah salah satu situs judi online atau hanya untuk melakukan top up. Beberapa pengguna Facebook menyebut jika situs tersebut digunakan untuk jual beli chip.
Seorang netizen menyebut jika game besutan Zynga tidak menyediakan fitur untuk menarik uang dari game. Game ini menggunakan fitur trade agar pengguna bisa melakukan transaksi melalui chip masing-masing.
"Dari Zynga sampai Higgs Domino memang gak secara langsung dari developer-nya narik uang, tapi pakai fitur trade buat para penggunanya transaksi chip" tulis pemilik akun Yuli Widayanto.
Laman lembaga analis MetricsMonk menyebut jika Texas HoldEm Poker masuk dalam daftar 10 game paling banyak dimainkan di Indonesia pada Juni 2023. Berdasarkan penjelasan di atas, Texas HoldEm Poker disebut sebagai game saja. Sayangnya, tidak diketahui gameplay game yang viral dan marak dimainkan di Facebook ini.
Kesimpulan
Masuk dalam daftar game paling banyak dimainkan, Texas HoldEm Poker dipercaya hanya game biasa di Facebook yang viral sejak tahun 2012 hingga saat ini.
Dituding membagikan link judol, situs Texas HoldEm Poker yang dibagikan di laman Facebook Budi Arie Setiadi ini hanya game biasa dan tidak terbukti sebagai link judi online.
-------------------------------
Catatan Redaksi: Artikel ini adalah bentuk pertanggungjawaban kami setelah mencabut artikel berjudul "Kominfo Gencar Berantas Judol, Menkominfo Malah Tercyduk Doyan Main Judi Online di Facebook' yang tayang pada hari Rabu 10 Juli 2024. Pencabutan artikel dilakukan pada hari Sabtu 13 Juli setelah kami mendapat masukan dari Dewan Pers, bahwa isi berita tersebut tidak mengandung informasi yang benar. Kami juga sudah menegur dan memberi sanksi sesuai ketentuan redaksi kepada penulis artikel tersebut, karena tidak melakukan verifikasi data serta fakta saat menulis artikel. Dengan begitu pula, kami meminta maaf kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi serta publik pembaca atas kesalahan penayangan artikel tersebut.