Selamat Tinggal Disket! Jepang Akhirnya 'Move On' dari Perangkat Jadul

Sabtu, 06 Juli 2024 | 13:21 WIB
Selamat Tinggal Disket! Jepang Akhirnya 'Move On' dari Perangkat Jadul
Ilustrasi disket tempat penyimpanan data. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Pemerintah masih menggunakan disket? Itu sudah sangat ketinggalan zaman... Saya rasa lembaga pemerintahan dipenuhi oleh orang-orang tua," demikian bunyi komentar lain di X.

Komentar lainnya lebih bernuansa nostalgia. "Saya penasaran apakah disket akan mulai muncul di situs lelang," tulis seorang pengguna.

Disket dibuat pada tahun 1960-an. Perangkat berbentuk persegi ini tidak lagi populer pada tahun 2000-an karena ada solusi penyimpanan lain yang lebih efisien.

Sebuah disket berukuran sekitar sembilan sentimeter dapat menampung data hingga 1,44MB. Dengan kapasitas itu, butuh lebih dari 22.000 disket untuk mereplikasi sebuah diska lepas yang menyimpan 32GB data.

Sony, produsen disket terakhir, telah menghentikan produksinya pada tahun 2011.

Sebagai bagian dari upaya yang terlambat untuk mendigitalkan birokrasinya, Jepang membentuk Badan Digital pada September 2021 yang dipimpin oleh Kono.

Namun usaha untuk digitalisasi lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan.

Banyak bisnis di Jepang yang masih menggunakan stempel pribadi berukir, yang disebut sebagai hanko, untuk mengesahkan dokumen resmi. Padahal pemerintah telah berupaya menghapus praktik ini secara bertahap.

Surat kabar lokal, The Japan Times mengatakan orang-orang beralih dari stempel tersebut dengan “kecepatan yang sangat lambat”.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Hilang, WNI Asal Kebuman Ditangkap di Jepang Diduga Bawa 1,5 Kg Narkoba

Dan baru pada tahun 2019, penyedia pager terakhir di negara itu menutup layanannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI