5 Mitos Mencengangkan Tentang Google

Selasa, 02 Juli 2024 | 11:06 WIB
5 Mitos Mencengangkan Tentang Google
Logo Google. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google merupakan perusahaan teknologi raksasa yang tidak hanya menyediakan layanan penjelajahan web, namun juga produk lainnya mulai dari Maps hingga Gmail.

Kesuksesan dalam skala ini pasti akan menarik perhatian dan memunculkan banyak rumor serta mitos terkait Google. Berikut ini lima mitos teratas tentang Google yang mungkin tidak diketahui banyak orang:

1. Google ingin memiliki internet

Saat Google membeli sesuatu, biasanya hal itu menjadi berita di halaman depan. Itu sebabnya beberapa pengamat Google tertarik dengan pembelian dark fiber bermil-mil yang dilakukan perusahaan secara diam-diam.

Baca Juga: Doc.AI, Inovasi Terbaru untuk Otomatisasi Dokumen dan Rekrutmen Masal

Dark fiber adalah kabel jaringan serat optik berkecepatan tinggi yang belum dinyalakan. Orang dalam mengatakan Google memiliki lebih banyak dark fiber dibandingkan organisasi lain mana pun di dunia.

Dengan kabel tambahan itu, Google sebenarnya bisa membajak internet. Oleh karena itu, muncul mitos bahwa Google ingin memiliki internet.

Namun, perwakilan Google mengatakan bahwa perusahaan hanya ingin menggunakannya untuk menghubungkan pusat data yang berlokasi di seluruh dunia.

2. Google Earth memata-matai pengguna

Google Earth memiliki lokasi apa pun di seluruh dunia, bahkan rumah pengguna.

Baca Juga: Uji Kehebatanmu! Cek di Link Ujian Player MLBB Epical Glory Google Form 2024 Ini

Mitos tentang Google Earth adalah kamera mata-mata real-time paling canggih di dunia. Faktanya adalah setiap gambar yang dilihat di Google Earth rata-rata berumur satu hingga tiga tahun.

Google mengumpulkan dan menggabungkan gambar dari perusahaan pencitraan satelit dan udara seperti DigitalGlobe dan Tele Atlas, serta dari lembaga pemerintah dan angkatan bersenjata.

Opsi "Street View" di Google Maps juga mendapat kecaman dari pendukung privasi yang meyakini opsi tersebut juga berfungsi sebagai kamera mata-mata. Namun, gambar tersebut hanya diperbarui setiap beberapa tahun sekali. Selain itu, Google telah merancang algoritme pemburaman wajah untuk melindungi anonimitas orang yang tidak sengaja tertangkap kamera.

3. Google tahu segalanya tentang pengguna

Google menyimpan permintaan pencarian yang terkait dengan alamat Protokol Internet (IP) pengguna selama sembilan bulan. Perusahaan menggunakan perangkat lunak untuk memindai email web untuk mencari kata kunci.

Meskipun Google memiliki akses ke semua informasi ini, bukan berarti Google menggunakannya dengan cara yang jahat. Menurut perwakilan Google, tidak ada data apa pun yang dapat diidentifikasi secara pribadi yang disimpan dan dianalisis oleh Google.

Karyawan Google tidak diperbolehkan membuat koneksi antara alamat IP dan individu. Faktanya, Google memiliki sejarah menolak permintaan dari pemerintah AS untuk menyerahkan riwayat pencarian untuk penyelidikan.

Logo Google. [Shutterstock]
Logo Google. [Shutterstock]

4. Google membuat pengguna lebih bodoh

Beberapa orang menyebut bahwa perlahan manusia kehilangan memori jangka panjang dan kecerdasan karena semua jawaban dapat ditemukan di Google.

Gagasan ini menimbulkan pertanyaan provokatif, apakah Google benar-benar membuat orang menjadi lebih bodoh.

Namun, dalam artikel yang terbit di The Atlantic Monthly menunjukkan bahwa orang-orang telah menyalahkan teknologi sebagai penyebab menurunnya kecerdasan sejak hari pertama.

Socrates mengeluhkan penemuan kata-kata tertulis, dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan manusia menjadi pelupa.

Internet juga mendapat kritikan pedas. Studi menunjukkan bahwa Internet telah menyebabkan beberapa perubahan yang jelas dalam cara pengguna memproses informasi.

5. Google tidak menghasilkan uang

Google memiliki banyak produk, mulai dari mesin pencari andalan Google, Gmail, Google Maps, Google Earth, Google News, Google Talk, Google Docs dan Google Calendar, di mana seluruh layanan tersebut digunakan pengguna secara gratis.

Hal ini membuat banyak orang penasaran bagaimana Google menghasilkan uang. Sejak debut Google, rumor terus-menerus menyatakan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki model bisnis sehingga tidak menghasilkan keuntungan. Itu adalah salah satu mitos yang salah kaprah.

Pada 2008, Google menghasilkan hampir 22 miliar dolar AS dan 97 persen pendapatan perusahaan berasal dari iklan. Faktanya, Google telah mengembangkan dua model periklanan yang sangat menguntungkan yaitu Google AdWords dan Google AdSense.

Itulah beberapa mitos terkait Google yang mungkin belum diketahui pengguna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI