Suara.com - Pengembang game Moonton resmi mengumumkan turnamen Mobile Legends: Bang-Bang yang diikuti oleh siswa di Sekolah Dasar (SD). Ini menjadi turnamen MLBB antar SD untuk pertama kalinya di Indonesia.
Senior Manager of Business Development & Community Moonton Games, Erina Tan menyatakan, turnamen bertajuk MLBB Goes to School ini diikuti oleh 256 tim dari 32 SD asal Surabaya dan Malang.
"Kompetisi ini menawarkan pengalaman baru dan menyenangkan bagi anak-anak," kata Erina dalam siaran pers, dikutip Jumat (28/6/2024).
MLBB Goes to School sendiri telah dimulai sejak 18 Maret hingga 3 Mei 2024, di mana babak penyisihan dan semi-final yang diselenggarakan pada 32 sekolah terpilih di wilayah Surabaya dan Malang.
Baca Juga: Tes Gaming Redmi Note 13 Pro 5G, Bisa Libas Banyak Game Populer
Lebih dari 1.280 siswa SD yang juga didukung oleh para guru dan coach turut serta dalam ajang ini.
"Partisipasi aktif ini menunjukkan bahwa esports dapat memberikan dampak positif dan mengedukasi, bertentangan dengan stigma negatif yang masih melekat pada game," imbuhnya.
Grand Final turnamen MLBB GOES TO SCHOOL akan diadakan bersamaan dengan liburan sekolah pada tanggal 28-30 Juni 2024 di Galaxy Mall 2 Hall lantai 6, Surabaya, Jawa Timur.
Erina melanjutkan, puncak turnamen akan digelar selama liburan sekolah yang menjadikan momen ini semakin spesial bagi para peserta dan penonton.
Sebab dari tanggal 28-29 Juni, anak-anak bisa bermain bersama (mabar) sepuasnya di venue.
Dengan total enam spot mabar yang menggunakan format tournament mode terbuka, para peserta dapat mengakses semua skin dan hero, merasakan pengalaman bermain seperti pro player.
Grand Final MLBB Goes to School akan dimulai pada 30 Juni 2024. Empat tim terbaik akan bertanding memperebutkan gelar juara.
Adapun tim-tim yang berhasil mencapai Grand Final, yaitu Perwakilan SD regional Malang: SDN Pandanwangi & SDN Kota Lama 1 dan Perwakilan SD regional Surabaya: SDN Sawunggaling 1 & SDK St. Mary.
Lebih lanjut Erina mengklaim kalau MLBB Goes to School mendapatkan respons positif dari pihak sekolah dan orang tua. Menurutnya, mereka menyadari bahwa bermain game tidak selalu berdampak negatif, tetapi juga dapat menjadi sarana pengembangan keterampilan dan kerja sama tim.
"Event ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk memberikan pengalaman gaming terbaik, membimbing anak-anak untuk mengutamakan pendidikan dan mengasah jiwa sportivitas serta strategic thinking sejak dini, dan menjadi inspirasi cita-cita mereka di dunia esports dan gaming,” pungkasnya.