Suara.com - PT Ketrosden Triasmitra, Tbk (Triasmitra), perusahaan infrastruktur jaringan kabel darat dan laut untuk telekomunikasi akan lebih fokus mengembangkan bisnis Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).
Saat ini fokus pertama dalam rencana pengembangan bisnis yaitu Proyek Pembangunan SKKL Rising-8 Jakarta-Singapore.
"Perijinan atas SKKL ini sudah sampai diterbitkan Rekomendasi II dari pemerintah," ujar Direktur Operasional PT Ketrosden Triasmitra Tbk Dani Samsul Ependi dalam keterangan resminya, Jumat (28/6/2024).
SKKL ini akan memiliki panjang kabel sekitar 1.128,5 km dengan menggunakan teknologi sistem Repeater dan memiliki kapasitas minimal sebesar 25 terabite (TB) per second per fiber pair.
Baca Juga: Kabel Laut Papua Putus Lagi! Internet Merauke Sempat Lumpuh, Rugi Jutaan Dolar
Kabel yang akan digunakan untuk penggelaran SKKL Rising–8 ini menggunakan Kabel dari produsen Jerman yaitu Norddeutsche Seekabelwerke (NSW), sementara Repeater yang digunakan berasal dari produsen Perancis yaitu Alcatel Submarine Network (ASN).
"Saat ini, kabel dan repeater yang dipesan sudah dalam proses produksi dan jika sudah selesai produksi, direncanakan akan dikirim ke Indonesia pada Q4 tahun 2024," tambahnya.
Dengan kapasitas minimal 25 TB per second per faber pair tersebut, menjadikan kabel SKKL Rising-8 akan menjadi kabel laut yang berteknologi paling tinggi saat kabel tersebut tergelar nanti.
Rencana pengembangan bisnis selanjutnya yaitu menyelesaikan proyek konversi kapal penggelar kabel.
Untuk mendukung pelaksanaan penggelaran SKKL Rising-8 nanti, Triasmitra juga sedang menyiapkan kapal penggelar kabel (cable ship) yang diberi nama kapal Bentang Bahari yang saat ini sedang dalam proses konversi dari yang sebelumnya kapal supply menjadi kapal penggelar kabel bawah laut.
Baca Juga: Biznet Resmikan Kabel Bawah Laut Pertama di Indonesia, Panjangnya 100 Km
Nantinya, kapal ini selain disiapkan untuk melakukan penggelaran SKKL Rising-8, juga bisa digunakan untuk melakukan penggelaran dan perbaikan kabel-kabel laut milik Triasmitra atau disewa oleh pihak lain untuk melakukan penggelaran kabel atau melakukan perbaikan kabel laut yang sudah ada.
Triasmitra berharap kapal Bentang Bahari akan menjadi salah satu kapal yang mumpuni di Indonesia dalam melakukan perbaikan kabel bawah laut.
Selain itu, Perseroan sedang berencana mengembangkan cakupan bisnisnya sampai ke Indonesia Tengah dengan rencana Pembangunan SKKL Indonesia Tengah yang menyambungkan pulau Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.
SKKL Indonesia Tengah ini dirancang dengan memiliki sembilan Segmen dengan total panjang hingga 2.597 km.
SKKL Indonesia Tengah ini akan menyambungkan kabel laut dari Sanur (Bali), Kawinda Nae, Labuan Bajo, Makassar, Selayar, Baubau, Wakatobi, Kendari, Morowali, dan Luwuk.
"Saat ini proses pembangunan berada dalam fase perizinan dan persiapan marine survey," pungkas dia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2024 dan Public Expose.