Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akhirnya membatalkan keputusan untuk blokir Telegram di Indonesia. Aplikasi chat pesaing WhatsApp itu sempat dituding jadi wadah konten judi online.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan kalau pihak Telegram sudah merespons ultimatum yang dilayangkan Pemerintah RI.
"Telegram sudah respons, kemarin kami minta channel-channel (judi online ditutup), ada jawabannya," kata Semmy saat ditemui di Midpoint Place, Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Tak hanya itu, Semmy juga memastikan kalau Kominfo batal memblokir X atau Twitter. Jika Telegram karena judi online, media sosial milik Elon Musk ini dianggap melanggar konten pornografi yang dilarang di Indonesia.
Baca Juga: Kominfo Akhirnya Batal Blokir X, Ini Klarifikasinya
Sebelumnya Semmy melayangkan ultimatum ke Telegram buntut konten judi online. Alasannya, mereka tak kunjung mengirimkan respons usai dikirimkan surat hingga dua kali.
"Kami sudah panggil Telegram. Jadi kami kirim surat kedua untuk di-follow up," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Pria yang akrab disapa Semmy itu memberikan waktu seminggu ke Telegram untuk merespons ultimatum Kominfo. Jika tidak, aplikasi itu bakal diblokir di Indonesia.
"Kami kasih seminggu untuk merespons," katanya."Kalau yang ketiga kali, diblokir," tegasnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengancam bakal menutup Telegram. Pasalnya, aplikasi perpesanan itu tidak kooperatif soal pemberantasan judi online.
"Saya sebut saja di sini, tinggal Telegram yang tidak kooperatif," kata Budi Arie saat konferensi pers virtual yang disiarkan di YouTube Kominfo TV, dikutip Minggu (26/5/2024).
Baca Juga: Ribuan Anggota DPR Main Judi Online, Formappi: Bikin Shock, MKD Jangan Hanya Jadi Penonton
"Hanya Telegram yang tidak kooperatif. Platform yang sama sekali tidak kooperatif," lanjut dia.
Budi Arie menerangkan kalau platform lain seperti Google komitmen bekerja sama dengan Pemerintah RI untuk memberantas judi online. Sebab minggu depan, Kominfo dan perwakilan Google dijadwalkan melakukan pertemuan untuk mengatasi konten judi slot.
Ia menjelaskan, platform komputasi awan Google Cloud memiliki teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk melacak judi online yang ada di platform Google.
Lebih lanjut Budi Arie kembali menegaskan kalau saat ini muncul tren kalau pemain judi online mulai merambah ke Telegram.
Ia pun mengultimatum platform perpesanan milik Pavel Durov itu untuk kooperatif kepada pemerintah soal judi online. Jika tidak, Budi Arie pastikan Telegram diblokir di Indonesia.
"Dan sekarang ada tren, para judi online ini mainnya di Telegram. Karena itu saya peringatkan ke platform Telegram, jika tidak mau kooperatif untuk memberantas judi online ini pasti akan kami tutup," pungkasnya.